Emangnya pantas ya perempuan jadi pemimpin? Kalau menurut kalian gimana? Ternyata, perempuan zaman dulu dengan sekarang beda banget. Tapi, kita juga harus tahu nih gaes, perempuan juga mengalami pergeseran kebudayaan dan prestasi loh. Ya pasti dong, kan zamannya beda. Dan ternyata dalam sejarah islam, perempuan juga banyak banget menjadi panutan dan tampil di publik.
Jadi, perempuan boleh menjadi pemimpin dengan catatan harus bertanggungjawab dan kewajiban lain tidak terbengkalai. Lantas, siapa saja kah pemimpin perempuan yang tercatat dalam sejarah Islam?
Pertama, Aisyah, beliau adalah istri Nabi SAW. Aisyah adalah seorang perempuan dan beliau dipilih untuk memimpin perang unta di Basrah.
Kedua, Rabi’ah al-Adawiyah, beliau adalah pemimpin islam dan namanya banyak loh dibicarakan dalam islam, khususnya sufi. Waktu itu tahun 717 Masehi. Meskipun seorang perempuan tidak menghalangi kecerdasan spiritualnya untuk menembus rasa cinta kepada Allah SWT.
Ketiga, Turansyah, putri Sultan Malik al Saleh dari Dinasti Mamalik,Mesir. Turansyah diminta oleh ibu tirinya yang bernama Syajaratuddur untuk datang ke Mesir dari Mesopotamia membawa bala tentaranya untuk menyerang tentara Salib. Akhirnya kemenangan di tangan Turansyah, sehingga kekuasaan Mesir ditampu Turansyah.
Keempat, Benazhir Bhutto, ia merupakan pemimpin perempuan pertama di Negara muslim pasca kolonial di Pakistan, 1988. Bhutto, perempuan cantik dan karismatik ini dipilih menjadi perdana menteri sebanyak dua kali periode. Walaupun disetiap periodenya ia digulingkan oleh skandal kekuasaan presiden Pakistan.
Kelima, Cut Nyak Dien, merupakan pemimpin pasukan perang melawan Belanda di Meulaboh, Aceh. Ia bersama suami keduanya, Teuku Umar berusaha menyerang Belanda. Namun, Teuku Umar lebih dulu gugur, kemudian dengan sisa tenaga, Cut Nyak Dien berjuang bersama pasukan kecilnya untuk melawan penjajah Belanda. Ia meninggal di tahun 1908 dan dimakamkan di Gunung Puyuh.
Demikianlah lima pemimpin perempuan yang sangat inspiratif. Semangat ya untuk menjadi perempuan yang cerdas lahir batin, berjuang dalam kebenaran dan bertanggungjawab. Karena walau jasad sudah tak bernyawa tapi nama akan selalu dikenal sepanjang masa. Semoga bermanfaat.