Sudah ada 6 serangan terjadi di masjid Toronto, Kanada, selama 3 bulan terakhir. Untuk itu kaum muslim di negara tersebut meminta pihak berwenang menyelidikinya karena dianggap sebagai insiden yang oleh pihak kepolisian disebut sebagai ‘nakal’. Tindakan tersebut memicu kemarahan kaum muslimin di Kanada.
Saat ini kelompok Muslim di Kanada menuntut polisi setempat berbuat lebih banyak untuk menjaga komunitas mereka aman setelah serangkaian upaya pembobolan di masjid Toronto.
“Kami ingin lebih banyak dari polisi,” Mariam Manaa, manajer hubungan masyarakat di MAC seperti dilansir laman Middle East Eye.
Menurut Muslim Association of Canada (MAC), mencatat bahwa setidaknya ada 6 serangan terhadap masjid berupa coretan rasisme dan kaca pecah. Jendela di masjid Toronto telah rusak setidaknya tiga kali dalam tiga minggu. Terakhir terjadi pada pada 16 Agustus lalu.
mereka juga mengatakan, empat dari enam insiden belum ada penyelesaian. Bahkan kejadian kelima yang dilabeli pihak kepolisian sebagai tindakan ‘nakal’ tidak bisa diterima.
“Keputusan untuk melabeli insiden kelima sebagai tindakan nakal sangat meresahkan karena semuanya harus dilihat sebagai tindakan kebencian,” katanya.
Sedangkan Mustafa Farooq dari CEO Dewan Nasional Muslim Kanada (NCCM) mengatakan bahwa keputusan polisi untuk tidak menyebut serangan masjid Toronto sebagai kejahatan rasial sangat mengkhawatirkan.
“Sayangnya, kepolisian Toronto tampaknya tidak memperlakukan insiden itu sebagai serangan kebencian – yang mengkhawatirkan ketika Anda memiliki walikota dan perdana menteri mengatakan satu hal dan Anda meminta polisi memperlakukannya sebagai sesuatu yang lain,” kata Farooq.
Sementara itu politisi Kanada, termasuk Walikota Toronto John Tory dan Wakil Perdana Menteri Kanada Chrystia Freeland , menyebut semua serangan itu sebagai kejahatan rasial dan menekan polisi Toronto untuk melakukan penyelidikan penuh.
“Serangan ini harus diselidiki sebagai kejahatan rasial dan kami sangat mendorong polisi Toronto untuk melakukan penyelidikan menyeluruh atas serangan ini sebagai tindakan kebencian,” tulis Jessica Bell, anggota parlemen Ontario, dalam sebuah surat kepada kepala polisi sementara Toronto.