Museum Islam Instagramable yang Bisa Kamu Kunjungi Saat Jalan-jalan di Australia

Museum Islam Instagramable yang Bisa Kamu Kunjungi Saat Jalan-jalan di Australia

Kalau kalian muda-mudi yang suka berkunjung ke museum instagramable, cobalah sekali-kali datang ke Islamic Museum Australia.

Museum Islam Instagramable yang Bisa Kamu Kunjungi Saat Jalan-jalan di Australia

Kalau kalian muda-mudi yang suka berkunjung ke museum instagramable, cobalah sekali-kali datang ke Islamic Museum Australia.

Museum yang terletak di daerah Anderson Road Thornbury, Victoria, Melbourne ini menyajikan berbagai bentuk karya tentang Islam agar pengunjungnya dapat mengetahui Islam seutuhnya.

Ketika saya berkunjung ke museum ini, saya begitu takjub karena penampilan museum ini yang instagramable dan berbeda daripada museum yang lain.

Baca Juga: Pengalamanku Ikut Majelis Taklim di Australia bersama Gus Nadir.

Bagi saya, tak mudah rasanya menyampaikan kisah sejarah dan nilai-nilai Islam dalam satu waktu kepada orang banyak, terlebih lagi kepada non-muslim. Namun ternyata museum ini mampu melakukan hal demikian bahkan hanya dalam waktu satu hari saja. Museum ini terdiri dari lima bagian.

Di bagian pertama menampilkan galeri tentang rukun Islam, serta biografi dan perjalanan Nabi Muhammad dalam menyebarkan Islam. Menariknya, di bagian ini pengunjung dapat mendengarkan audio bacaan Al-Quran dari para imam besar dan qari tersohor di dunia.

Di bagian kedua, saya dapat melihat bagaimana kontribusi Islam untuk peradaban, seperti kontribusi Islam dalam bidang kedokteran, matematika, astronomi, dan lain sebagainya.

Tiga bagian terakhir adalah bagian favorit saya. Saya dapat melihat kontribusi Islam dalam bidang seni. Banyak sekali bentuk-bentuk kesenian dari setiap negara yang tak lepas dari warisan peradaban Islam. Seperti alat musik odd, kursi mengajar khas Iran, dan menariknya terdapat catur dalam ukuran sangat besar yang juga bagian dari warisan Islam.

Ternyata catur merupakan permainan masyarakat Persia sebelum masuk ke Eropa dan di kenal oleh dunia, loh.

Di bagian keempat juga tak kalah menarik. Di sini saya melihat arsitektur Islam yang terdapat di belahan dunia, seperti masjid Nabawi di Madinah, Tokyo Camii di Jepang, Masjid Sultan Hassan II di Maroko, dan masih banyak lagi.

Bagian terakhir adalah bagian yang tak boleh dilewati oleh setiap pengunjungnya, karena di bagian ini kita dapat melihat bagaimana sejarah Islam masuk ke benua Australia.

Saya pun baru mengetahui ternyata Indonesia memiliki kontribusi besar dalam proses masuknya Islam di Australia.

Bagi saya museum ini berperan penting di Australia, karena sebagai negara yang mayoritasnya adalah non-muslim, memang perlu dikenalkan Agama Islam sebagai salah satu agama yang dianut oleh penduduk dunia.

Dengan mereka mengetahui wajah Islam yang seutuhnya, maka akan lahirlah nilai-nilai toleransi. Mereka yang berstatus non-muslim pun tidak akan lagi termakan berita hoax yaang menyudutkan agama Islam sebagai agama teroris ataupun agama intoleran.

Saya sangat bersyukur bisa menginjakkan kaki di museum ini, karena di sini saya tidak hanya mengabiskan waktu untuk melihat-lihat galeri foto, namun saya juga dapat mengingat kembali bagaimana kontribusi Rasulullah SAW dalam memperjuangankan agama Islam.

Saya juga senang dapat mengetahui lebih banyak lagi kontribusi tokoh-tokoh muslim yang begitu besar dalam menebar manfaat di dunia, sehingga semangat saya bertambah untuk menebar manfaat kepada orang lain.

Selain itu, warisan-warisan umat Islam yang divisualisasikan dalam berbagai bentuk yang menarik membuat saya tak ingin keluar dari museum ini.

Masyaallah, semoga dengan adanya museum ini, hubungan baik antara muslim dan non muslim di Australia tetap selalu harmonis dan bisa dicontoh oleh penduduk di dunia, khususnya Indonesia.