Mourid Barghouti, Penyair dan Aktivis Palestina Wafat

Mourid Barghouti, Penyair dan Aktivis Palestina Wafat

Mourid Barghouti, Penyair dan Aktivis Palestina Wafat

Penyair dan aktivis Palestina, Mourid Barghouti wafat. Ia dikenal karena penentangannya yang kuat terhadap pendudukan Israel di Palestina. Mourid  wafat hari Minggu lalu dalam dalam usia 76 tahun di Amman Yordania

Masa hidupnya dihabiskan di pengasingan. Barghouti mengatakan bahwa dia sudah tinggal di 46 rumah, di tiga benua. Memang ia menghabiskan tinggal di Kairo, Mesir. Namun kala Presiden Mesir saat itu Anwar Sadat , Barghouti diperintahkan meninggalkan Mesir tahun 1977. Penyair itu kemudian tinggal Beirut, kemudian Budapest, tahun 1988 di mana dia hidup selama 13 tahun. Dia kembali ke Mesir pada tahun 1994 untuk dipersatukan kembali dengan istri dan putranya.

Selain sebagai sastrawan, Mourid Barghouti pernah bekerja sebagai guru di Kuwait dan Mesir. Di Budapest ia menjadi pejabat perwakilan PLO. Selain itu pernah menjadi penyiar radio Palestina di Kairo. Ia telah menerbitkan 13 buku puisi dalam bahasa Arab dan telah membaca puisinya di banyak negara Arab dan Eropa.

Meskipun Barghouti dekat dengan faksi PLO, namun dirinya menjaga jarak. “Saya membela kemandirian intelektual saya, dan saya menentang gagasan untuk bersumpah setia kepada para politisi,” katanya kepada laman Middle East Eye. Dirinya beralasan bahwa penyair itu harus dekat dengan jati dirinya, dan tidak dekat politik.

Mourid Barghouti, penyair Palestina, lahir di desa pegunungan Deir Ghassaneh dekat Ramallah pada tahun 1944 dan kemudian belajar sastra Inggris di universitas di Kairo. Dia lulus pada tahun 1967 – hanya menjadi pengungsi akibat perang dengan Israel. Saat di Kairo ia menikah dengan novelis dan akademisi Mesir terkenal Radwa Ashour. Barghouti memiliki seorang putra yang juga menjadi penyair terkenal, Tamim al-Barghouti.

Ia menghabiskan sebagian besar hidupnya di pengasingan di Mesir, Hongaria, Lebanon, dan Yordania. Pada tahun 1996 ia diizinkan kembali ke Palestina dan hasilnya karya yang monumental berjudul I Saw Ramallah, sebuah memoar otobiografi yang memenangkan Medali Naguib Mahfouz untuk bidang sastra. Karya-karyanya yang dterjemahkan ke dalam bahasa Inggris antara lain Midnight and Other Poems, I Was Born There, I Was Born Here, Bloomsbury, I Saw Ramallah dan A Small Sun