Mizan Luncurkan Buku Seri Teroka untuk Memajukan Kembali Riset Islam Kritis

Mizan Luncurkan Buku Seri Teroka untuk Memajukan Kembali Riset Islam Kritis

Penerbit Mizan kembali menerbitkan buku-buku islam kritis dan metodologis dalam seri Teroka

Mizan Luncurkan Buku Seri Teroka untuk Memajukan Kembali Riset Islam Kritis
Salah satu buku Mizan. Penerbit ini memang terkenal karena menerbitkan buku-buku bagus dan islam yang kritis. Gambar: mizan

Penerbit Mizan meluncurkan buku seri buku Teroka tentang islam kritis yang dinilai sedang mengalami kelesuan di Arena AICIS (International Conference on Islamic Studies), Palu (20/9). Di even yang merupakan perhelatan-akademik tahunan terbesar yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama ini Penerbit Mizan menyelenggarakan dua acara yang relevan dengan tema konferensi, yakni diskusi buku Islam Tuhan, Islam Manusia karya Dr Haidar Bagir dan peluncuran buku Seri TEROKA. Acara ini digelar pada Rabu, 19 September 2018 pagi di Gedung Pascasarjana, IAIN Palu.

Di dalam buku Islam Tuhan, Islam Manusia: Agama dan Spiritualitas di Zaman Kacau,  Haidar Bagir menyerukan pentingnya mengembalikan spiritualitas dan cinta dalam kehidupan beragama. Ajakan ini muncul dari keprihatinan terhadap kecenderungan menguatnya paham dan tindakan radikal, yang ditandai antara lain oleh fenomena terorisme dan kekerasan atas nama agama serta maraknya berita hoax dan perang opini (terutama di medi sosial) yang mpmicu konflik dan kesalahpahaman. Dengan mengembalikan cinta dan spiritualitas ke dalam ajaran Islam, kita diharapkan dapat membangun hubungan yang harmonis dengan sesama manusia. Buku ini merupakan hasil perenungan Haidar Bagir dalam kurun 10 tahun terakhir.

Tak hanya diskusi buku, momentum ini juga dibarengi dengan Peluncuran Seri Teroka. Seri Teroka adalah sebuah program Mizan yang menerbitkan karya para cendekia muda dari hasil tesis atau disertasi terpilih dengan tema seputar Islam dan Indonesia. Tahun 2018 ini Seri Teroka menerbitkan 3 judul  yaitu:

  • Labelisasi dan Kredibilitas Periwayat Kufah: Kajian al jarh wa at-ta’dil dengan Pendekatan Sosiohistoris karya Novizal Wendry
  • Ekonomi-Politik Salafisme di Pedesaan Jawa karya Krismono
  • Metode Tafsir Esoeklektik: Sebuah Pendekatan Tafsir Integratif dalam Memahami Kandungan Batin Al-Quran karya Kerwanto

Program Teroka yang digagas Mizan ini mendapatkan apresiasi dari tokoh, penulis dan  akademisi, karena dianggap menjadi salah satu ikhtiar untuk mengawal marwah keilmuan Islam, merawat tradisi menulis dan riset.

“Pasar raya keilmuan Islam di Indonesia beberapa tahun ini mulai menunjukkan tanda-tanda kelesuan, terutama sejak teknologi masuk ke dalam jantung kehidupan umat, dan mulai bangkitnya fenomena Islam transnasional yang getol memproduksi Islam populer. Adalah PTKI dan Mizan yang masih konsisten mengawal marwah keilmuan Islam itu.

Putut Widjanarko, Direktur Mizan, tampak sedang menerbitkan seri Teroka Mizan di IAIN Palu.

Jika PTKI secara akademis mengawal dan memperkuat jejaring intelektual melalui penerbitan jurnal-jurnal ilmiah yang berepotasi nasional dan internasional (SCOPUS), Maka, Mizan mengawal secara akademis dengan menyeleksi dan menerbitkan karya-karya ilmiah akademik melalui program TEROKA, agar para intelektual muslim Indonesia mampu dan aktif menjelajahi belantara keilmuan yang kini mulai menunjukkan tanda-tanda kelesuan itu,” jelas Aksin

Kolega Aksin wijaya, Abad Badruzzaman, Wakil Rektor III IAIN Tulungagung, mengatakan bahwa  program Teroka ini sangat baik dan amat berguna, terutama bagi mereka yang punya minat tinggi terhadap dunia literasi. Sejatinya karya-karya terbaik dalam bidang literasi berhak untuk terbit dalam bentuk buku atau produk setara lainnya. Hanya saja tidak semua pegiat literasi dan riset memiliki kesempatan atau kemampuan untuk menerbitkan hasil karyanya.

Seri Teroka besutan Penerbit Mizan merupakan salah-satu jalan bagi para pegiat literasi dan riset untuk menerbitkan hasil karya mereka. Di mata saya, Penerbit Mizan memang tidak pernah kering ide dan inovasinya dalam mengembangkan ide serta gagasan menjadi sebuah karya akademik yang membanggakan.

AICIS (International Conference on Islamic Studies) merupakan perhelatan-akademik tahunan terbesar yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama. Konferensi ini menggelar serangkaian diskusi tentang studi-studi Islam dari pebagai aspek, yang melibatkan para pakar dari tanah air dan manca negara. Melalui AICIS, perkembangan-mutakhir penelitian di lembaga-lembaga tinggi Islam dapat dibagi, didiskusikan, dan disebarluaskan. Dengan itu, para sarjana pengkaji Islam diharapkann dapat menjalin pertukaran ide dan mengembangkan jaringan serta kerja sama, tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga internasional. Konferensi-tahunan ke-18 kali ini diselenggarakan di Institut Agama Islam Negeri (IAIN Palu) pada 17-20 September 2018, dengan tema “Islam dan Dunia Global: Teks, Pengetahuan dan Praktik” .