Menyelami Lapisan Hikmah Matsnawi Rumi

Menyelami Lapisan Hikmah Matsnawi Rumi

Menyelami Lapisan Hikmah Matsnawi Rumi

Kitab Matsnawi selama ini menjadi magnum opus Jalaluddin Rumi (1207-1273) dalam bidang tasawuf, yang berisi hikmah-hikmah spiritual. Untaian syair Rumi dalam Matsnawi menembus batas imajinasi para salik untuk menyelami hakikat makna, bagaimana bercumbu dengan keagungan sekaligus keindahan Allah. Namun, Matsnawi sering dianggap sebagai kitab tanpa struktur, yang ditulis dengan acak tanpa menggunakan pola.

Sayed G Safavi, menolak argumentasi bahwa Matsnawi diciptakan secara acak. Ia melakukan riset disertasi untuk mencari pola dan struktur Matsnawi, sebagai karya terbesar Maulana Rumi, penyair dan sufi kelahiran Balkh, Afganistan. Safavi mengungkapkan bahwa para pakar sepakat mengenai ketiadaan struktur dalam Matsnawi menyiratkan ketiadaan pandangan alternatif yang serius, sebab bukan watak para pakar untuk saling bersepakat kecuali terpaksa. Buku ini mengkritisi konsesus tersebut, namun perlu dikemukakan beberapa penjelasan mengapa kritik menjadi penting.

Dalam narasi buku ini, terungkap Julian Baldick mengkritisi pernyataan Nicholson bahwa masing-masing buku merupakan keseluruhan artistik dengan alasan bahwa sebuah kisah dimulai pada akhir Buku 3 dan dituntaskan pada awal Buku 4. Catatan Safavi mengungkapkan bahwa, Baldick keseluruhan subyek masing-masing jilid dari Matsnawi berhubungan langsung dengan masing-masing enam anak dalam Ilahi-Nameh, karya Fariduddin ‘Attar (1145-1220).

Safavi menjelaskan Matsnawi dan Ilahi Nameh memiliki keseluruhan rencana yang sama. Buku I Matsnawi membahas an-nafs, egoisme, sedangkan Buku II membahas tentang Iblis. Buku III mengkaji ‘aql (akal), Buku IV menuntaskan pembahasan tentang ‘ilm (pengetahuan). Pada Buku V kajian tentang al-faqr (kemiskinan spiritual) menjadi pembahasan utama, yang diteruskan pada Bab VI tentang Tauhid (hal. 19).

Seyed G Safavi menjelaskan bahwa ada empat alasan mendasar perlunya justifikasi atas Matsnawi dan strukturnya. Pertama, Rumi merupakan Pujangga yang mahir sehingga mustahil dia menyusun karya dengan struktur serampangan. Kedua, dugaan yang paling masuk akal adalah ada sesuatu di dalam Matsnawi, namun tidak kunjung terbuktikan. Ketiga, kebutuhan pendekatan ilmiah yang baru terhadap karya-karya pra-modern. Keempat, kekhawatiran bahwa watak sinoptik Matsnawi akan terkaburkan akibat popularitas publikasi edisi terjemahan atas bagia terpilih Matsnawi (hal. 25).

Lapisan Hikmah

Dalam buku ini, Safawi menjelaskan betapa Matsnawi memiliki komposisi unik yang sangat baik namun strukturnya baru terlihat jika karya tersebut terbaca secara sinoptik, bukan sekuensial. Nicholson sudah menduga adanya struktur di dalamnya, tapi tidak pernah menemukannya, demikian juga Arberry. Safavi menggambarkan ada rancangan, makna, dan alasan keseluruhan karya dan bagian-bagiannya.

Hasil riset detailnya, Safavi mengungkap betapa Rumi masuk ke tahapan penyusunan kreatif yang menurut laporan dilakukan bersama Hasanuddin (juru tulis) dengan ide sangat jelas tentang apa yang harus dicapai pada setiap bab. Bait-bait dalam setiap bab mengalir secara alami dan logis, seolah berjalan begitu saja dari satu tema ke tema berikutnya (hal. 281).

Apa tujuan Rumi mencipta Matsnawi? Pertanyaan ini menjadi landasan Seyed G Safavi dalam riset disertasinya. Analisa Safavi, Rumi ingin mempengaruhi transformasi spiritual pendengar dan pembacanya. Rumi merupakan seorang penyair luar biasa, yang memiliki penguasaan sedemikian besar sehingga nyaris menghasilkan semua efek yang diinginkan. Rumi juga Syaikh Sufi yang sangat berpengalaman dengan pemahaman mendalam tentang manusia dan psikologi spiritual (hal. 292).

Tentu, riset panjang Sayed G Safavi dalam buku ini menambah khazanah baru, bagaimaan memahami Matsnawi dalam kerangka akademik. Menyibak lapis demi lapis hikmah Matsnawi menjadikan kita memahami keindahan yang terpantul dari laku suluk Maulana Rumi. Inilah kitab rujukan yang menjernihkan petualangan batin kita memaknai keindahan-keindahan Tuhan yang telah direnungkan Maulana Rumi.[]

Judul Buku     : Struktur dan Makna Matsnawi Rumi
Penulis            : Seyed G Safavi
Penerbit         : Mizan, Bandung
Tahun Terbit : Maret, 2016
Tebal              : 314 hal.
ISBN                : 978-979-433-929-9

 

*Munawir Aziz, pembaca buku, aktif di Gerakan Islam Cinta (islamcinta.co), menulis beberapa buku tentang kajian Islam Nusantara (Twitter @MunawirAziz)