Menurut Ulama, Ini Dua Keutamaan Orang yang Dimakamkan di Tanah Suci

Menurut Ulama, Ini Dua Keutamaan Orang yang Dimakamkan di Tanah Suci

Menurut Ulama, Ini Dua Keutamaan Orang yang Dimakamkan di Tanah Suci

Menurut para ulama, terdapat keutamaan yang akan didapatkan bagi siapa saja yang dimakamkan di tanah suci. Sebab tanah suci merupakan tempat berkumpulnya umat Islam untuk melaksanakan ibadah haji dan umrah. Banyak pula orang-orang shaleh yang dimakamkan di sana, seperti Rasulullah dan para sahabatnya serta pengikut-pengikutnya.

Sebagaimana dalam hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah, Nabi SAW menceritakan permintaan Nabi Musa ketika didatangi malaikat maut, dan bersabda:

سَأَلَ اللَّهَ أَنْ يُدْنِيَهُ مِنْ الْأَرْضِ الْمُقَدَّسَةِ رَمْيَةً بِحَجَرٍ

“Beliau memohon kepada Allah, agar kematiannya di dekatkan dengan tanah suci (baitul maqdis) sejauh lemparan kerikil.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadis ini menunjukkan kesunnahan menguburkan jenazah di dekat orang-orang shaleh dikebumikan. Maka bagi seseorang yang meninggal di tanah suci, sangat dianjurkan agar memakamkannya di tempat mulai tersebut. Terkait hadis di atas, Imam Nawawi dalam Syarah Shahih Muslim menjelaskan,

 في هذا استحباب الدفن في المواضع الفاضلة ، والمواطن المباركة ، والقرب من مدافن الصالحين

Dalam hadis ini, sunnah menguburkan janazah di tempat-tempat yang memiliki keutamaan, tempat=tempat yang diberkahi dan dekat dengan kuburan para orang saleh.

Maka dari itu, jelas Imam Nawawi dalam al-Majmu’, disunnahkan pula bagi umat Islam untuk berdoa agar diwafatkan di tanah suci. Sebab terdapat banyak keutamaan bagi seseorang yang meninggal dan dikuburkan di tanah suci. Di antaranya;

Pertama, dimudahkan saat hari kebangkitan. Sebagaimana Ibnu Baththal menjelaskan dalam Syarah Shahih Bukhari

إنما سأل الدنو من الأرض المقدسة ليسهل على نفسه ، وتسقط عنه المشقة التي تكون على من هو بعيد منها من المشي وصعوبته عند البعث والحشر

Sesungguhnya meminta (saat meninggal) agar didekatkan dengan tanah suci agar dimudahkan bagi dirinya dan digugurkan kesusahan sebab jauhnya berjalan saat hari kebangkitan.

Kedua, mendapatkan keberkahan orang-orang saleh yang dikuburkan di tanah suci. Sebab mereka akan mendapatkan kebaikan dari doa-doa yang dipanjatkan oleh umat muslim untuk orang-orang saleh yang meninggal di sana. Sebagaimana al-Buhti menjelaskan dalam kitab Kasyaf al-Qana’ tentang hal ini

يستحب أيضا الدفن في ( ما كثر فيه الصالحون ) لتناله بركتهم ، ولذلك التمس عمر الدفن عند صاحبيه ، وسأل عائشة حتى أذنت له

Disunnahkan juga menguburkan jenazah di tempat yang banyak orang-orang shaleh yang dimakamkan, agar ia mendapatkan keberkahan mereka. Karena itu Umar Ra menginginkan dikubur dekat dua orang temannya yang mulai, dan dia meminta kepada Aisyah supaya mengizinkkan untuknya

Selain itu, menurut Ibnu Hajar dalam Fathul Bari, para ulama berbeda pendapat kebolehan memindahkan jenazah dari satu negara ke negara lain. Selain hal itu menunda anjuran agar menyegerakan menguburkan jenazah. Serta menyalahi kesunnahan yang menganjurkan untuk menguburkan jenazah di tempat terbaik. Maka dalam hal ini, tanah suci merupakan pemakaman terbaik. 

Selengkapnya, klik di sini