Ketua Asosiasi Ilmu Al-Quran dan Tafsir, Dr. Phill. Sahiron Syamsuddin mengatakan bahwa pada zaman Rasulullah Saw telah tercipta negara bangsa. Negara Madinah menurut Sahiron merupakan cikal bakal dari sebuah negara bangsa atau nation state.
“Justru pada masa Rasul tidak pernah disebut khilafah,” tuturnya.
Hal ini disampaikan oleh Dr. Phil. Sahiron Syamsudin dalam acara Halaqah Kebangsaan dengan tema “Al-Quran and Good Government” yang diselenggarakan oleh Forum Komunikasi Mahasiswa Tafsir Hadis se-Indonesia (FKMTHI) bertempat di Gedung Asrama Haji Pondok Gede Jakarta pada Jum’at (23/03).
Menurut Dosen UIN Sunan Kalijaga Jogjakarta ini, tanpa negara kehidupan sekarang akan menjadi chaos. Karena tidak ada aturan, semua orang bebas melakukan apapun. Oleh karena itu, adanya sebuah negara merupakan sebuah kewajiban.
“Sesuatu yang menjadi perantara wajib itu bisa menjadi wajib jika dengan tidak ada perantara itu menjadi tidak sah wajibnya. Salah satunya sebuah negara yang tidak ada pemimpin maka yang akan terjadi adalah ketidakadilan, kedzaliman. Maka menciptakan keadilan hukumnya wajib maka dalam hal ini kepemimpinan itu wajib adanya,” tambah Sahiron.
Sahiron juga menuturkan bahwa Rasulullah melalui Piagam Madinah telah berjuang untuk mempertahankan persatuan dan kesatuan negara. Dengan konsensus tersebut negara Madinah menjadi damai dan bersatu, walaupun berbeda suku dan agama. Oleh karena itu, menurut Sahiron, menjaga kedaulatan dan persatuan negara telah dicontohkan oleh Rasulullah Saw.
“Menjaga persatuan dan kesatuan negara itu ittiba’ (mengikuti) ajaran Rasulullah Saw, siapa yang bilang tidak ada dalilnya?” Pungkasnya.