Menghapus Dosa, Mengabdi untuk Sesama

Menghapus Dosa, Mengabdi untuk Sesama

Menghapus Dosa, Mengabdi untuk Sesama

Seringkali, manusia merasa berat dengan hidupnya, dengan banyaknya beban dalam kehidupannya. Bahkan, dosa-dosa menumpuk ibarat gunung, yang seakan tidak mungkin ditebus. Nouman Ali Khan mengajak manusia untuk tidak terhanyut dalam kesedihan akibat dosa. Ia membangkitkan semangat kita, agar manusia tetap beribadah, bekerja dan berbuat baik untuk sesama.

Melalui buku ini, Your Sin is Not Greater Than God’s Mercy (2016), Nouman Ali Khan antusias untuk mengajak manusia untuk selalu menginspirasi, menyelenggarakan kebaikan untuk sesamanya. Nouman seringkali mengilustrasikan beberapa kisah yang terkandung dalam al-Qur’an, sebagai aspirasi. Misalnya, kisah tentang lebah.

Lebah memberikan jauh lebih banyak daripada yang diambilnya. Dan, apa yang lebah berikan membuat penerimanya menjadi lebih baik. Apa yang diambil lebah tidak menyakiti bunga. Dengan caranya, hinggap yang tepat di atas bagian yang halus dari bunga itu, padahal lebah sebenarnya merupakan makhluk yang berat, tentu bagi bunga tersebut (hal. 11-12).

Dalam renungan Nouman Ali Khan, manusia perlu belajar dari lebah. Kita semua perlu mengambil pelajaran terpenting dari apa yang lebah perbuat, untuk memberikan kehidupan yang lebih berkualitas. Lebah memberi lebih banyak kepada bunga, kepada manusia, daripada yang ia hisap. Lebah membantu proses pertumbuhan pohon, dengan mendorong proses pembuahan. Di sisi lain, madu yang dihasilkan lebah, memberi kesegaran dan nutrisi penting bagi manusia.

Bersyukur bukan hanya sebuah perbuatan mengatakan ‘alhamdulillah’. Bersyukur adalah sebuah sikap, sebuah gaya hidup. Bersyukur adalah sebuah cara berpikir (hal. 54). Dalam renungannya, Nouman Ali Khan memberikan pemahaman bahwa ayat, lain syakartum laaziidannakum, jika kalian bersyukur niscaya akan Aku tambahkan kepadamu (QS Ibrahim, 14:7). Dalam ayat ini, tidak ada keterangan secara spesifik, bagaimana Allah memberikan tambahan. Dengan apa, atau dengan mekanisme seperti apa. Inilah indahnya ayat ini, bahwa Allah memberikan ruang kemungkinan yang indah, bisa berupa tambahan rizki, atau keimanan, bahkan tambahan berupa pengetahuan (hal.57).

Namun, di sisi lain, jika manusia tidak bersyukur, niscaya akan mendapatkan adzab, atau balasan yang keji. Balasan ini, karena manusia tidak mensyukuri segala nikmat yang diberikan oleh Allah. Mengkufuri atau tidak mengakui karunia yang diberikan Allah kepada manusia, maka akan menimbulkan keburukan, adzab dan balasan pedih. Balasannya apa? Tentu saja Allah yang Maha Mengetahui, atas apa yang ia kehendaki terhadap makhluk-Nya.

Dalam kisah Nabi Yusuf, Nouman Ali Khan mengambil satu pelajaran penting bagi pembaca. Nabi Yusuf, dalam sejarah kenabian, menderita banyak sekali ujian. Ketika Nabi Yusuf dipenjara, maka ia tabah terhadap apa yang sedang ditakdirkan Allah kepadanya. Nabi Yusuf banyak mengalami masalah dalam hidupnya. Akan tetapi, ketika ia menoleh pada masa lalu hidupnya, ia berkata: Ah, tidak, Allah Maha Tahu apa yang sedang terjadi pada diriku selama ini, dan semua ini adalah kebijaksanaan-Nya (hal. 68).

Dalam kisah Nabi Yusuf, ketika mendapat musibah dipenjara oleh penguasa, ia tetap tabah. Bahkan, Nabi Yusuf tetap bertekad kuat dan meneguhkan prinsipnya, khususnya kejujuran dan kebaikan moralnya. Nabi Yusuf mendapat julukan, as-shiddiq, karena menjadi rujukan teman-temannya, ia dapat dipercaya sepenuhnya. Nabi Yusuf berkata: “Allah maha Tahu apa yang terjadi dalam diriku selama ini, dan semua ini adalah kebijaksanaan-Nya,” (hal. 69).

Renungan-renungan Nouman Ali Khan, menjadi pelajaran dan hikmah penting bagi manusia kini. Ceramah-ceramahnya, memberi kesejukan bagi umat muslim, dan warga modern yang sering merasa galau di tengah himpitan peradaban. Nouman memberikan kisah-kisah tentang keluarga, yang ia anggap sebagai bagian penting dan inti kehidupan umat muslim.

“Agama kita mengajarkan bahwa sebuah bangunan masyarakat yang baik, dimulai dari keluarga yang baik,” (hal. 219). Nouman mengkritik kaum muslim yang lupa dengan hal-hal kecil, bahkan cenderung melupakan. Padahal, Islam sejatinya merupakan agama yang sangat memperhatikan detail kehidupan.[]

 

Info Buku:

Nouman Ali Khan | Your Sin is Not Greater Than God’s Mercy,

Noura, Agustus 2016

ISBN: 978-602-385-130-0

 

*Munawir Aziz, Bergiat di Gerakan Islam Cinta (@MunawirAziz)