Sebelum disyariatkan pada kita pada malam Isra Mi’raj, waktu pelaksanaan shalat fardhu sebanyak lima puluh kali dalam sehari. Namun Nabi Muhammad Saw meminta keringan kepada Allah, sehingga waktu pelaksanaan shalat fardhu hanya lima kali dalam sehari sampai saat ini.
Dilihat secara sekilas, waktu-waktu shalat fardhu terlihat tidak teratur, jarak antara satu shalat dengan sholat yang lainya berbeda: ada yang berdekatan, seperti shalat maghrib dan isya, dan ada yang terpaut jauh, seperti shalat isya dan subuh. Adakah hikmah di balik hal itu?
Imam Ibrahim al-Bajuri mengatakan, bahwa lima waktu shalat fardhu tersebut menggambarkan fase kehidupan manusia. Dimulai dari waktu subuh, yaitu terbitnya fajar, menggambarkan kelahiran manusia. Waktu zuhur, yaitu condongnya matahari dari tengah langit, menggambarkan masa dewasa. Waktu ashar, dekat dengan waktu terbenam, menggambarkan masa tua yang mendekati kematian. Sedangkan waktu maghrib, yaitu terbenamnya matahari, menggambarkan kematian manusia. Dan waktu isya, yaitu ketika hilangnya cahaya matahari secara kesuluruhan, menggambarkan kefanaan manusia. Semua itu untuk mengingatkan manusia akan fase hidupnya.
Imam Fakhrudin ar-Razi menambahkan, waktu subuh mengingatkan manusia untuk mensyukuri nikmat pada saat itu, yaitu mulai hilangnya gelap di langit dan digantikan dengan cahaya matahari yang mulai menyinari. Waktu sholat subuh mendorong manusia terbangun dari tidurnya, hal ini menggambarkan hidup manusia kedua kalinya setelah kematian, saat akhirat kelak.
Syekh Ahmad bin Musthofa al-Maraghi di dalam kitab tafsirnya, mengatakan shalat fardhu ditentukan waktunya, agar manusia senantiasa mengingat Allah SWT dan tidak tenggelam dalam keburukan.
Pendapat ini juga sejalan dengan pendapat Syekh Wahbah Zuhail, yang mengatakan bahwa shalat lima waktu adalah sarana mengingat tuhan di waktu pagi dan malam.
Selain bermanfaat untuk kesehatan rohani, shalat lima waktu juga membantu menjaga kebersihan jasmani, dikarenakan sebelum melaksanakan shaalat, kita berwudhu terlebih dahulu, sehingga, anggota wudhu yang kotor bisa bersih dengan air wudhu.
Jamal Madhi, seorang pakar kesehatan jiwa, mengatakan bahwa wudhu sebelum melaksanakan shalat lima waktu mempunyai manfaat di dalamnya, di antaranya, ketika manusia bangun untuk melaksanakan shalat subuh, wudhu membantu menyegarkan badan, saat waktu zuhur, wudhu membantu menyegarkan kembali badan setelah lelah beraktifitas, dan ketika waktu malam, manusia bisa tidur dalam keadaan bersih karena wudhu sebelum shalat isya.
Wallahu Aʽlam