Menag: Penyelenggaraan Haji Perlu Evaluasi yang Komprehensif, bukan Hanya yang Responsif

Menag: Penyelenggaraan Haji Perlu Evaluasi yang Komprehensif, bukan Hanya yang Responsif

Menag: Penyelenggaraan Haji Perlu Evaluasi yang Komprehensif, bukan Hanya yang Responsif

Islami.co (Haji 2024) — Menteri Agama Republik Indonesia, Yaqut Cholil Qoumas, menekankan pentingnya evaluasi komprehensif dalam penyelenggaraan haji.

Dalam wawancara dengan anggota Media Center Haji 2024 selepas lempar jumrah (17/06), Yaqut mengungkapkan bahwa meskipun layanan haji telah memuaskan jemaah, pemerintah tetap harus melakukan evaluasi menyeluruh demi perbaikan layanan.

“Jadi begini, semua kita akan evaluasi, tidak ada yang tidak kita evaluasi demi perbaikan layanan jemaah, itu poinnya. Semua yang dilakukan pemerintah, meskipun jemaah merasakan layanan yang sangat memuaskan, bagi kami tetap harus ada evaluasi. Apapun harus dievaluasi dan evaluasi itu harus berbasis pada data,” ujar Yaqut.

Ia mencontohkan, terkait aduan tentang AC yang mati, pemerintah akan segera mengevaluasi lokasi dan kondisi tersebut berdasarkan data yang ada. “Termasuk katanya AC mati, di mana AC mati, kita akan segera evaluasi,” tambahnya.

Selain itu, Yaqut juga menyoroti aduan tentang jemaah dari KNO, maktab 63 atau 28, yang tidak mendapatkan tenda. Pemerintah langsung bertindak dengan meminta perusahaan Masyariq menyediakan tenda untuk jemaah tersebut. “Kita langsung eksekusi. Kita mintakan pada Masyariq untuk tenda mereka kita pakai. Hari ini kita menggusur tendanya perusahaan Masyariq untuk dipakai oleh jemaah kita. Alhamdulillah bisa,” jelasnya.

Namun, Yaqut menegaskan bahwa evaluasi semacam ini masih bersifat responsif. Untuk meningkatkan layanan jemaah di masa depan, dibutuhkan evaluasi yang lebih komprehensif. “Ke depan, supaya layanan jemaah lebih baik, tentu butuh evaluasi yang lebih komprehensif. Kita senang ada pengawasan, ada masukan, ada kritik, ada saran. Saya kira ujungnya adalah bagaimana jemaah merasakan kepuasan layanan dari pemerintah, jemaah bisa melaksanakan ibadah dengan baik dan nyaman, tenang, pulang dengan membawa predikat haji mabrur,” tutup Yaqut.

Menteri Agama RI berkomitmen untuk meningkatkan kualitas layanan haji melalui evaluasi yang menyeluruh dan berbasis data, untuk memastikan kepuasan dan kenyamanan jemaah haji.

(AN)