Memperingati Haul ke-10 Gus Dur, Kebudayaan Melestarikan Kemanusiaan

Memperingati Haul ke-10 Gus Dur, Kebudayaan Melestarikan Kemanusiaan

Memperingati Haul ke-10 Gus Dur, Kebudayaan Melestarikan Kemanusiaan
Doc. Fatin/Panitia Haul 2019

Haul Gus Dur kembali digelar di Ciganjur, Sabtu (28/12). Peringatan satu dekade wafatnya Abdurrahman Wahid kali ini mengangkat tema “Kebudayaan Melestarikan Kemanusiaan.”

Puluhan warga mulai memadati kediaman Gus Dur di Jl Warung Sila, Ciganjur sejak pagi. Acara pertama dimulai dengan “Rembug Budaya” mulai pukul 09.00 WIB hingga 14.00 WIB. Kemudian dilanjutkan acara puncak di malam harinya.

Tak hanya warga, para tokoh negara dan ulama dari berbagai agama juga hadir pada malam puncak Haul Gus Dur ini, beberapa diantaranya Gus Mus, Husein Muhammad, Mahfud MD, Lukman Hakim Saifudin dan Nasarudin Umar.

Rangkaian haul ke-10 ini diisi dengan tahlil, doa, testimoni tentang Gus Dur, tausiyah keagamaan, serta berbagai penampilan kesenian dan kebudayaan.

Kali ini, Inayah Wahid, putri keempat Gus Dur dan Sinta Nuriyah, istri Gus Dur berkesempatan memberikan sambutan.

“Kebanyakan orang hanya mengetahui Gus Dur sebagai kyai dan presiden RI keempat, padahal lebih dari itu, Gus Dur adalah seorang budayawan dan seorang humanis,” ucap Sinta Nuriyah mengenang suaminya.

Dalam sambutannya, perempuan yang baru saja menyabet gelar Honoris Causa ini menyampaikan, bahwa Gus Dur senantiasa menjaga kebudayaan melalui pemahaman keagamaannya. Namun sayang, saat ini tradisi itu justru semakin digerus dan dihancurkan atas nama agama.

Melalui haul ini, Sinta berharap dapat melestarikan gagasan-gagasan Gus Dur mengenai kebudayaan, juga mengenalkan masyarakat akan pentingnya kebudayaan untuk melestarikan kemanusiaan.