
Dalam survei terbaru yang dilakukan oleh Pew Research pada Mei 2025, terungkap bahwa 90% masyarakat Indonesia meyakini pentingnya memiliki pemimpin yang dapat membela orang dengan keyakinan agama yang sama. Survei ini melibatkan 40 ribu responden di 34 negara yang berbeda. Hal ini menunjukkan betapa kuatnya pengaruh agama dalam kehidupan politik dan sosial, termasuk di Indonesia.
Pemimpin yang religius dianggap mampu memberikan panduan moral dan etika yang sesuai dengan nilai-nilai agama. Masyarakat percaya bahwa pemimpin yang memiliki latar belakang religius akan lebih peka terhadap isu-isu yang berkaitan dengan kepercayaan dan praktik keagamaan. Ini menciptakan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat yang memiliki keyakinan yang sama.
Perbandingan dengan Negara Lain
Selain Indonesia, negara-negara lain juga menunjukkan kecenderungan serupa, meskipun dengan persentase yang bervariasi. Misalnya, Bangladesh (89%) dan Filipina (88%) juga memiliki angka tinggi dalam hal pentingnya pemimpin religius. Hal ini menunjukkan bahwa di banyak negara, agama masih memegang peranan penting dalam menentukan kepemimpinan.
Keyakinan ini tidak hanya berdampak pada pemilihan pemimpin, tetapi juga pada kebijakan publik. Masyarakat cenderung mendukung kebijakan yang sejalan dengan nilai-nilai agama mereka. Oleh karena itu, pemimpin yang religius diharapkan dapat menciptakan kebijakan yang lebih inklusif dan adil bagi semua lapisan masyarakat.
Berikut adalah sepuluh negara yang menganggap penting memiliki pemimpin religius:
- Indonesia: 90%
- Bangladesh: 89%
- Filipina: 88%
- Malaysia: 82%
- India: 81%
- Kenya: 80%
- Sri Lanka: 79%
- Nigeria: 76%
- Afrika Selatan: 76%
- Ghana: 76%
Data ini juga menunjukkan bahwa di banyak negara, terutama di Asia dan Afrika, masyarakat cenderung menginginkan pemimpin yang memiliki latar belakang religius. Hal ini bisa jadi mencerminkan nilai-nilai budaya dan kepercayaan yang mendalam dalam masyarakat tersebut.
(AN)