Rasulullah adalah teladan bagi setiap umat Islam. Nasehat beliau terkadang penuh dengan kata kiasan namun sarat akan makna. Seperti saat beliau menasehati sahabat Abu Dzar Al-Ghifari tentang empat hal yang harus diperhatikan ketika hidup di dunia ini.
Diriwayatkan bahwa suatu hari rasulullah pernah menasihati Abu Dzar Al-Ghifari, salah seorang sahabat yang paling setia menemani nabi Muhammad Saw., dalam menyebarkan agama Islam.
Pertama, wahai Abu Dzar, perbaharuilah kapalmu karena sesungguhnya lautan itu dalam.
Pesan pertama ini menunjukkan bahwa dalam hidup ini, amal ibadah harus terus diperbaiki. Karena, ada saja hal-hal yang dapat mencederai dan merusak amal ibadah. Kapal ibarat amal ibadah yang apabila tidak selalu diperbaiki maka akan rusak dan bisa tenggelam di lautan dalam. Pada akhirnya tidak sampai pada tempat tujuan yang diimpikan.
Kedua, wahai Abu Dzar, perbanyaklah bekalmu, karena sesungguhnya perjalananmu sangatlah jauh.
Pesan kedua ini mengingatkan manusia akan perjalanannya yang panjang dan jauh. Dikatakan jauh karena setelah manusia hidup di dunia, akan ada kehidupan baru di akhirat yang tentu sangat panjang jika dibandingkan dengan kehidupan di dunia. Perbandingan hidup di dunia satu banding seribu. Satu hari hidup di dunia bagaikan hidup seribu tahun di akhirat. Itulah sebabanya kenapa Rasulullah mengatakan bahwa perjalanan hidup manusia sangatlah jauh.
Ketiga, wahai Abu Dzar ringankanlah barang bawaanmu karena sesungguhnya rintangan dan cobaan yang akan engkau hadapi sangatlah berat.
Pesan ketiga ini menunjukkan betapa berat dan banyaknya ujian yang akan dihadapi manusia. Sehingga Rasulullah selalu menyuruh umatnya untuk meringankan barang bawaan di dunia berupa harta, jabatan dan tahta. Karena, semua itu merupakan cobaan yang berat dan menjadi salah satu bawaan yang berat yang seharusnya dianggap sebagai titipan bukan sebagai milik selamanya.
Keempat, wahai Abu Dzar, bekerjalah dengan ikhlas karena sesungguhnya Allah maha Mengetahui apa yang terbesit dalam pikiran dan hatimu.
Pesan yang keempat ini mengandung pesan bahwa keikhlasan adalah modal utama dalam bekerja. Tanpa keikhlasan semua apa yang dilakukan akan sia-sia belaka. Karena Allah maha Mengetahui mana di antara hamba-hambanya yang beribadah dengan ikhlas dan beribadah karena hanya sekadar menggugurkan kewajiban.