Masjidil Haram yang Bergeliat Karena Virus Corona

Masjidil Haram yang Bergeliat Karena Virus Corona

Tanah suci bergeliat karena Corona hingga dicuci empat kali

Masjidil Haram yang Bergeliat Karena Virus Corona
Seorang muslim berdoa di Masjidil Haram Makkah

Lantai yang ada di Masjidil Haram dicuci 4 kali sehari dengan disinfektan. Tidak hanya itu sedikitnya 13. 500 sajadah  disapu dan diberi pengharum.  Hal ini dilakukan sebagai langkah antisipasi menyusul merebaknya virus corona.

Pihak  berwenang  Arab Saudi yang mengurusi dua masjid suci mengatakan, pihaknya telah bersiap untuk pencegahan kasus corona. Salah satunya dengan memberikan informasi kepada jamaah umroh dan menggandakan waktu pembersihan. Tidak hanya itu, saat ini  ada juga berbagai infromasi melalui layar monitor dengan memakai berbagai bahasa sebagai intruksi medis terkait virus corona.

Laman arabnews melansir,  bahwa instansi yang mengurusi Dua Masjid Suci itu telah bekerja sama dengan otoritas kesehatan untuk meminimalisasi penyebaran virus. Sementara itu pemerintah Indonesia mengemukakan sikap terkait kebijakan pemerintah Arab Saudi yang memberhentikan sementara kegiatan umroh.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy  sesuai memimpin Rapat Koordinasi Tingkat Menteri yang membahas tentang Dampak Penghentian Sementara Ibadah Umrah Akibat Covid-19, di Kantor Menko PMK, Jakarta.

“Pertama, Pemerintah Indonesia mempertimbangkan keputusan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi tentang penghentian sementara untuk pelaksanaan umrah dan atau ziarah,” kata Muhadjir, Kamis seperti dilanisr laman kemenag.go.id.

Muhadjir juga menambahkan, pemerintah Indonesia juga mempertimbangkan keputusan tersebut dengan mempertimbangkan kepentingan kesehatan umat yang lebih besar, prioritas para jamaah umrah dan ziarah. Menurutnya saat ini pemerintah Indonesia masih melakukan komunikasi intens terkait jamaah yang sudah berangkat umroh.

“Jemaah yang sedang melaksanakan ibadah dapat melakukan ibadahnya. Bagi mereka yang sudah terlanjur atau akan mendarat juga harus diizinkan untuk melanjutkan ibadah atau ziarah, “tuturnya.

Saat ini disebutkan bahwa ada 7 juta peziarah mengunjungi Saudi setiap tahun, sebagian besar dari mereka tiba di bandara di Jeddah dan Madinah. Sejak munculnya Coronavirus Desember 2019 lalu dan menewaskan lebih dari 2.700  beberapa negara, termasuk  di  Timur Tengah, telah menerapkan langkah-langkah untuk melindungi warga negara dan penduduknya.