Maryam: Perempuan yang Paling Sering Disebutkan dalam al-Qur’an

Maryam: Perempuan yang Paling Sering Disebutkan dalam al-Qur’an

Maryam: Perempuan yang Paling Sering Disebutkan dalam al-Qur’an

Maryam adalah satu-satunya wanita yang paling sering disebutkan namanya dalam Alquran. Bahkan ada sebuah surat dalam Alquran yang dinamai dengan nama Maryam, yaitu surat Maryam. Surat Maryam adalah surat yang ke sembilan belas dalam Alquran. Selain dalam surat Maryam, surat lain dalam Alquran yang membicarakan tentang Maryam adalah surat Ali ‘Imran, surat al-Baqarah, an-Nisaa, al-Ma’idah, at-Taubah, al-Mu’minun, al-Ahzab, al-Hadid, as-Saff, dan surat at-Tahrim.

Selain itu, Maryam pun menjadi wanita yang Allah putihkan kehormatannya dalam Alquran. Sebagaimana disebutkan oleh Allah dalam surat Ali Imran ayat 42. Allah berfirman, “Dan (ingatlah) ketika Malaikat (Jibril) berkata: ‘Hai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilih kamu, mensucikan kamu dan melebihkan kamu atas segala wanita di dunia (yang semasa dengan kamu)’.” (QS. Ali Imran: 42)

Maryam yang memiliki nama lengkap Sayyidatina Maryam binti Imran adalah keturunan dari Nabi Daud AS. Di antara banyak kualitasnya, Maryam adalah orang yang suci, shalehah, sabar, selalu bersyukur kepada Allah, tulus, dan jujur. Maryam juga merupakan ibu dari Nabi Isa AS yang menjadi satu dari lima nabi terbesar dalam Islam.

Maryam merupakan salah satu satu dari empat wanita terbaik sepanjang sejarah Islam. Sebagaimana disebutkan dalam hadis, “Sebaik-baik wanita di alam semesta ada empat, yaitu Asiyah istri Fir’aun, Maryam putri Imran, Khadijah binti Khuwailid, dan Fatimah binti Muhammad.” (HR. Bukhari & Muslim)

Sebagai muslim, umat Islam menghormati dan menghargai Maryam binti Imran r.a. Beliau merupakan wanita yang terjaga kesuciannya dan menjadi salah satu wanita terbaik di dunia. Umat islam menghormati dan mencintainya karena berbagai alasan. Di antara alasannya adalah karena Allah memuji dan menggambarkan Maryam sebagai orang yang suci dalam firmanNya.

Allah berfirman, “(ingatlah) Maryam binti Imran yang memelihara kehormatannya, Maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari ruh (ciptaan) Kami, dan Dia membenarkan kalimat Rabbnya dan kitab-kitabNya, dan Dia adalah termasuk orang-orang yang taat.” (QS. At-Tahrim: 12)

Lalu Mengapa Hanya Maryam Saja Wanita yang Disebutkan Namanya Dalam Alquran?

Menurut Tafsir al-Qurthubi, “Allah tidak menyebutkan nama seorangpun wanita dalam kitab-Nya selain Maryam binti Imran. Allah menyebutkan namanya sekitar 30 kali kesempatan karena mengandung hikmah sebagaimana yang disebutkan para ulama. Bahwa para raja dan orang-orang terpandang, mereka tidak pernah menyebutkan nama istrinya di depan rakyat, tidak pula mempopulerkan nama mereka. Akan tetapi, mereka menyebut istrinya dengan ungkapan pasangan, ibu, keluarga raja, dst. Namun ketika mereka bersikap terhadap budak, mereka tidak merahasiakannya dan tidak menyembunyikan namanya. Ketika orang nasrani mengatakan bahwa Maryam istri tuhan dan Isa anak tuhan, maka Allah terang-terangan menyebut nama Maryam. Dan tidak Allah sembunyikan dengan budak Allah atau hamba Allah, yang merupakan sifat asli Maryam. Dan Allah jadikan hal ini sebagai kebiasaan masyarakat Arab dalam menyebutkan budaknya.” (Tafsir al-Qurthubi, 6/21)

Pada saat dewasa, Maryam dikunjungi oleh seorang malaikat yang memberinya kabar gembira karena akan diberkati dengan keturunan. Meskipun saat itu ia tak pernah disentuh oleh seorang pria. Ia pun kemudian melahirkan Nabi Isa AS. Sehingga dalam Alquran pun Allah ingin menegaskan bahwa Maryam adalah hamba Allah. Sebab wanita semakin disimpan maka semakin terhormat suaminya, sebagaimana ratusan biografi ulama yang tak disebutkan siapa nama istri dan anak-anaknya.

Selain itu, nama Maryam menjadi satu-satunya nama wanita yang sering disebutkan dalam Alquran karena ia telah ditinggikan di antara semua wanita dalam Islam. Yaitu atas kesucian dan ketaatannya dengan selalu memiliki kepercayaan yang tak tergoyahkan terhadap Allah. Oleh karena itulah Maryam AS menjadi wanita yang namanya sering disebutkan dalam Alquran dan dijadikan nama sebuah surat dalam Alquran.