Makna dan Kandungan Surah Al-An’am

Makna dan Kandungan Surah Al-An’am

Surah al-An’am (bahasa Arab:الانعام, al-An’ām, yang berarti “Binatang Ternak”) adalah surah ke-6 dalam al-Qur’an. Surat al-An’am diturunkan di kota Makkah atau sebelum Nabi hijrah ke Madinah dengan ayat berjumlah 165 ayat.

Makna dan Kandungan Surah Al-An’am
Surah Al-An’am Makna dan Kandungannya

Surah al-An’am (bahasa Arab:الانعام, al-An’ām, yang berarti “Binatang Ternak”) adalah surah ke-6 dalam al-Qur’an. Surat al-An’am diturunkan di kota Makkah atau sebelum Nabi hijrah ke Madinah dengan ayat berjumlah 165 ayat.

Adapun penamaan surah tersebut dengan nama al-An’am, dikarenakan dalam surah tersebut membahas berbagai hal tentang hukum hewan ternak dan adat istiadat kebudayaan kaum musyrik Quraisy Makkah akan kebiasaan mereka dalam menggunakan hewan ternak sebagai hewan persembahan kepada Tuhannya untuk mendekatkan diri kepada-Nya.

Selain membahas tentang hewan ternak, dalam surah al-An’am juga terdapat do’a iftitah, yaitu salah satu do’a bacaan sholat yang dibaca setelah takbiratul ihram dan sebelum membaca surat al-fatihah. Dalam membaca do’a iftitah dianjurkan atau disunnahkan membaca dengan suara lirih atau tidak lantang, do’a iftitah tersebut sebagian terdapat dalam ayat 79 dan 163 pada surat al-an’am.

Adapun kandungan dan isi surah al-An’am diantaranya sebagai berikut:

Keimanan, dalam surah al-An’am menjelaskan tentang bukti-bukti akan ke-Esa-an Allah Swt, melalui sifat-sifat-Nya yang sempurna, menjelaskan kebenaran akan kenabian Muhammad Saw sebagai Nabi dan Rasul terakhir, serta persaksian Allah akan kenabian Ibrahim As, Ishaq As, Ya’qub As, Nuh As, Daud As, Sulaiman As, Ayyub As, Yusuf As, Musa As, Harun As, Zakaria As, Yahya As, ‘Isa As, Ilyas As, Ilyasa’ As, Yunus As, dan Luth As; penegasan dari Allah akan kebenaran akan adanya risalah dan wahyu, serta hari akhirat dengan segala hal yang terkait dengannya, dan orang-orang yang mengingkari itu semua.

Hukum-hukum syariat yang diterangkan dalam surah al-An’am, diantaranya hukum larangan mengikuti kebiasaan orang-orang yang menyekutukan Allah Swt, hukum tentang makanan yang boleh dimakan atau sebaliknya, larangan mencaci maki Tuhan orang musyrik dikhawatirkan mereka akan membalas mencaci maki tuhan umat muslim (Allah Swt), dll.

Kisah-kisah yang terkandung dalam surah al-An’am diantaranya kisah tentang manusia yang menentang para Rasulullah dan ajarannya yang merypakan wahyu dari Allah Swt untuk disampaikan kepada mereka dan kisah para Rasul dalam menyampaikan serta membimbing umatnya dalam menerima dan mengamalkan ajaran tauhid untuk diamalkan dalam prilaku keseharian baik saat beribadah ataupun berinteraksi dengan alam semesta.

Hal-hal lain yang diterangkan dalam surah al-An’am, yaitu keterangan akan kepercayaan orang-orang musyrik akan kekuatan yang dimiliki jin, syaitan, dan malaikat dapat merubah dan membantu perbaikan nasib mereka, dan lain sebagainya.

Disarikan dari al-Qur’an dan Terjemah Wakaf dari Pelayan Dua Tanah Suci