Mahmoud Abbas: Trump itu Omong Kosong Ingin Perdamaian di Timteng

Mahmoud Abbas: Trump itu Omong Kosong Ingin Perdamaian di Timteng

Rencana Trump untuk perdamaian Palestina dianggap hanya omong kosong belaka

Mahmoud Abbas: Trump itu Omong Kosong Ingin Perdamaian di Timteng
Presiden Palestina membuat pernyataan keras dalam menolak Amerika Serikat dan kepongahan Donald Trump

Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan “seribu kata untuk berkata tidak” untuk rencana perdamaian Timur Tengah yang digagas oleh Presiden Donald Trump.

“Setelah omong kosong yang kami dengar hari ini kami mengatakan ‘seribu kali tidak’ untuk Kesepakatan Abad Ini,” kata Abbas pada konferensi pers di kota Ramallah, Tepi Barat. Abbas mengatakan bahwa Palestina tetap berkomitmen untuk mengakhiri pendudukan Israel dan mendirikan negara dengan ibukotanya di Yerusalem timur.

“Kami tidak akan berlutut dan kami tidak akan menyerah,” kata Abbas seperti dilansir laman arabnews.

Ia menambahkan bahwa Palestina akan menolak rencana tersebut melalui cara yang damai dan populer. Rencana tersebut memang menciptakan negara Palestina di beberapa bagian Tepi Barat namun memungkinkan Israel mencaplok hampir semua pemukiman di wilayah pendudukan.

Kelompok Islam yang berkuasa di Gaza menolak rencana Amerika tersebut. “Kami yakin bahwa rakyat Palestina tidak akan membiarkan konspirasi ini berlalu. Pendudukan (Israel) dan pemerintah AS akan memikul tanggung jawab atas apa yang mereka lakukan, “kata pejabat senior Hamas, Khalil al-Hayya

Rencana perdamaian ala Trump justru mendapatkan hasil yang tidak terduga. Faksi-faksi yang ada di Palestina bersatu dengan mengadakan pertemuan darurat. Faksi Hamas dan kelompok Jihad Islam menerima panggilan oleh Presiden Mahmoud Abbas untuk mengadakan pertemuan tungkat pimpinan Palestina di kompleks kepresidenan di Ramallah, di Tepi Barat, pada Selasa malam.

Pertemuan itu  untuk membahas tanggapan terpadu terhadap rencana tersebut. Abbas telah menolak kesepakatan itu sebelum diumumkan dengan mengatakan bahwa AS tidak bias terhadap Israel. Sementara itu, sekretaris jenderal Liga Arab Ahmed Aboul Gheit mengatakan pada hari rencana perdamaian Trump menunjukkan pemborosan besar hak-hak sah warga Palestina. Sementara itu,  Sami Abu Zuhri, seorang pejabat Hamas, kelompok Palestina yang menguasai Jalur Gaza, mengatakan bahwa pernyataan Trump itu agresif dan akan memicu banyak kemarahan.

“Pernyataan Trump tentang Yerusalem adalah omong kosong dan Yerusalem akan selalu menjadi tanah bagi Palestina… Palestina akan menghadapi kesepakatan ini dan Yerusalem akan tetap menjadi tanah Palestina,” katanya di laman arabnews.com.

Pada hari Minggu, Kementerian Luar Negeri Palestina mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pemerintah AS tidak akan menemukan satu pun orang Palestina yang mendukung proyek ini. Sementara itu melalui menteri luar negerinyam Ayaman Safadi, Jordania memperingatkan terhadap aneksasi tanah Palestina”Israel dan menegaskan kembali komitmennya untuk menciptakan negara Palestina di sepanjang garis 1967 yaitu mencakup semua wilayah di Tepi Barat dan Yerusalem Timur yang saat ini dicaplok Israel. Safadi bahkan  memperingatkan  akan konsekuensi berbahaya dari tindakan Israel yang sepihak ini.