Para mahasiswa universitas di Norwich (Universtitas Eas Anglia), Inggris membentuk sebuah barikade untuk melindungi para muslim yang sedang menjalankan ibadah sholat jumat. Hal itu sebagai protes atas ditutupnya ruangan yang biasa digunakan para mahasiswa muslim untuk beribadah. Ruangan itu oleh pihak kampus dialihfungsikan sebagai perpustakaan.
Buntut dari penutupan itu, mahasiswa pun melakukan demo dan aksi simpati. Aksi ini tidak hanya dilakukan oleh para mahasiswa muslim saja, melainkan mereka yang juga non-islam. Hal itu tampak dari pelbagai foto yang beredar di media sosial sejak jumat lalu (27/1).
Dalam foto dan video yang beredar itu, tampak muslim melakukan ibadah sholat jumat di tempat terbuka, dengan menggunakan tenda dan karpet seadanya. Lalu, puluhan mahasiswa berada di luar dan membuat barikade untuk melindungi muslim yang sedang sholat.
Pemandangan indah yang menguatkan bentuk toleransi itu pun menjadi bahan pembicaraan netizen dan diulas oleh pelbagai media internasional. Menurut Huffington Post, ada 600 mahasiswa muslim yang bergantian ibadah di tempat kecil tersebut. Ditambah, ada aturan seperti penggunaan kartu untuk memasuki tempat ibadah tersebut, berbeda dengan agama lainnya.
“Kami mendukung saudara kami yang muslim ini untuk misi perjuangan mereka mendapatkan ruang ibadah ,” komentar salah satu netizen bernama @Adam_Kennerly.
Para mahasiswa non muslim ini juga mendesak dan membuat petisi untuk tidak hanya mengembalikan tempat ibadah muslim ini di kampusnya, tapi juga memperluas tempat tersebut dengan pertimbangan bulan puasa sebagai bulan ibadah bagi muslim. Dalam waktu dua hari, petisi ini sudah ditandangani 4000 orang dan hingga saat ini dukungan dari pelbagai negeri terus berdatangan untuk mendukung gerakan ini.