Lima Tradisi Ramadhan yang Unik dari Seluruh Dunia, Dua Diantaranya dari Indonesia

Lima Tradisi Ramadhan yang Unik dari Seluruh Dunia, Dua Diantaranya dari Indonesia

Lima Tradisi Ramadhan yang Unik dari Seluruh Dunia, Dua Diantaranya dari Indonesia

Laman Gulf News yang berpusat di Dubai merilis lima tradisi unik di bulan Ramadhan. Dua diantaranya tradisi dari Indonesia.Berikut lima tradisi tersebut

Mesaharaty atau panggilan bangun sahur
Makan sahur waktu subuh bisa sangat sangat sulit untuk bangun. Apalagi di bulan Ramadan ketika kebanyakan orang tetap terjaga sampai larut malam dengan keluarga dan teman-teman. Di sejumlah negara Arab, seorang Mesaharaty atau seorang yang membangunkan di waktu malam berjalan di jalan-jalan desa sambil memukul drum dan memanggil untuk menandai waktu sahur. Di negara-negara seperti Arab Saudi, Yaman, dan Mesir, praktik ini sangat umum utamanya di desa-desa. ‘Al Tabbeil’ atau penabuh drum memanggil nama keluarga masing-masing ketika dirinya lewat. Mereka tidak menuntut pembayaran, tetapi orang biasanya memperlakukan sebagau pekerja yang tak kenal lelah dengan hadiah di akhir Ramadhan.

Midfa Al iftar atau membunyikan meriam
Sebuah tradisi yang dimulai pada saat di mana tidak ada peringatan untuk menandai waktu Maghrib. Ledakan meriam jelang berbuka pertama diyakini telah dimulai di Mesir. Hari ini, menyembunyikan meriam menjelang berbuka mengingatkan pada tradisi dan sifatnya lebih simbolis daripada suatu kebutuhan. Di UAE, ada berbagai lokasi di mana meriam tidak terdengar lagi. Telah dipahami bahwa tradisi pertama kali tertangkap di UAE di Sharjah, sebelum 1950-an, dan kemudian datang ke Dubai pada 1960-an.

Ramadhan dengan lampu lampion
Tradisi Ramadhan lain yang indah ini yang diyakini berasal dari Mesir. Lampion biasanya berwarna cerah dan unik. Lentera, yang disebut fanous atau fawanees, telah menjadi simbol Ramadhan. Terbuat dari logam dan kaca, lentera ini hadir dalam berbagai bentuk dan ukuran. Sampai hari ini, ketika pasar-pasar pinggir jalan dan toko-toko di Mesir dipenuhi dengan orang-orang yang menjual lampu khas ramadhan ini dengan aneka warna.

Padusan
Sering terlihat bahwa praktik budaya yang melekat pada setiap negara juga muncul dalam keyakinan orang-orang mereka. Bagi Muslim Indonesia yang berbasis di Jawa, padusan adalah tradisi mandi menjelang ramadhan. Padusan adalah ritual di mana umat Islam mandi di sungai sebagai wujud dari pensucian tubuh dan jiwa. Ini dilakukan sebelum Ramadhan dimulai, sebagai persiapan untuk bulan doa dan puasa.

Nyekar
Nyekar – lingkaran kehidupan.
Adat istiadat Indonesia lainnya, nyekar adalah tindakan memberi hormat kepada para leluhur dan meninggalkan anggota keluarga sebelum Ramadan dimulai. Ritual ini didasarkan pada keyakinan Muslim Jawa bahwa Ramadan menandai akhir dari satu siklus kehidupan dan awal dari yang lain. Di beberapa daerah pedesaan, tindakan ini disertai dengan persembahan untuk leluhur mereka.