Lima Adab Puasa Menurut Izzudin Bin Abdus Salam

Lima Adab Puasa Menurut Izzudin Bin Abdus Salam

Lima Adab Puasa Menurut Izzudin Bin Abdus Salam

Seluruh umat Islam di penjuru dunia saat ini menyambut Ramadhan dengan penuh kegembiraan. Kedatangan bulan ini ditunggu-tunggu oleh setiap umat Islam, sebab bulan Ramadhan penuh berkah dan ampunan. Keberkahan bulan tersebut tidak akan ada manfaatnya bila tidak diisi dengan amal saleh. Oleh karena itu, pada siang hari Ramadhan diwajibkan untuk puasa, sementara malam harinya dianjurkan memperbanyak ibadah, seperti shalat, baca al-Qur’an, dan lain-lain.

Supaya ibadah puasa kita bermanfaat dan tidak sia-sia, Izzuddin Ibn ‘Abdul Salam menjelaskan dalam kitabnya Maqashid al-Shaum, ada enam adab yang mesti dijaga selama menjalankan ibadah puasa. Keenam adab tersebut adalah:

Pertama, menjaga lisan dan tidak mengerjakan perbuatan maksiat atau yang bertentangan dengan syariat. Puasa tentu tidak sekedar menahan haus dan lapar. Lebih dari itu, puasa sebagai media latihan untuk memperbaiki kualitas iman dan takwa. Maka dari itu, orang yang tidak menjaga lisan dan perbuatannya, puasanya tidak bernilai apa-apa di sisi Allah SWT.

Kedua, bila ada orang yang mengajak makan, katakanlah “Aku sedang puasa”. Dalam hadis riwayat Muslim dijelaskan, “Apabila ada orang yang mengajakmu makan, katakanlah aku sedang puasa”. Hal ini bertujuan untuk menahan diri agar tidak tergoda. Bila dikhawatirkan timbul rasa ria di dalam hati ketika mengucapkan lafal ini, menurut Izzuddin Ibn ‘Abdul Salam, boleh dicari alasan lain agar tidak tergoda.

Ketiga, membaca do’a buka puasa. Dalam hadis terdapat berbagai macam redaksi do’a buka puasa yang diajarkan Nabi. Dalam Maqashid al-Shaum, Ibn ‘Abdul Salam menampilkan beberapa redaksi, di antaranya do’a yang populer dibaca di Indonesia, yaitu:

اَللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ

Artinya:

“Ya Allah, kepada-MU aku berpuasa dan kepada-Mu aku berbuka”

Keempat, berbuka dengan kurma atau segelas Air sebelum mengerjakan shalat. Kesunnahan ini merujuk pada kebiasan Rasulullah bahwa beliau berbuka dengan kurma atau segelas Air sebelum mengerjakan shalat (HR: Ahmad).

Kelima, menyegerakan berbuka dan mengakhirkan sahur. Rasulullah bersabda, “Sahurlah karena di situ terdapat keberkahan” (HR: Abu Daud). Dalam hadis lain, Rasulullah berkata, “Manusia akan dilimpahi kebaikan selama mereka masih menyegerakan berbuka” (HR: Bukhari).

Demikianlah lima adab puasa yang dijelaskan oleh Sulthanul Ulama Izzuddin Ibn ‘Abdul Salam. Semoga kelima adab tersebut dapat kita jaga dan dibiasakan selama mengerjakan ibadah puasa. Wallahu a’lam