Sariy as Saqati adalah seorang sufi besar dari Baghdad. Suatu kali ia ingin bertemu dengan temannya. Sufi ini kemudian mendatangi daerah-daerah yang diduganya menjadi tempat kediaman teman yang dicarinya itu. Hari berganti hari, Sariy belum juga menemukan sahabat yang hendak ditemuinya.
Pada sebuah daerah perbukitan Sariy berhenti. Ulama ini terkejut dengan apa yang dilihatnya. Di depan matanya dijumpai sekelompok orang yang sedang sakit. Bahkan tidak sedikit yang sangat parah penyakitnya. Diantara mereka ada yang telah buta ada pula yang terjangkit penyakit menggiriskan. Melihat hal ini Sarri berusaha tenang dan kemudian bertanya kepada orang-orang tersebut.
Setelah sejenak bercakap, Sariy juga kemudian mendapatkan jawaban tentang temannya yang dicarinya.” Di tempat ini setahun sekali dilewati oleh seorang laki-laki yang aneh. Ia selalu mendoakan orang-orang yang sakit. Dan anehnya sembuh,” ujar salah seorang dari mereka. Lalu Sariypun kemudian memutuskan untuk menunggu orang aneh tersebut. Dengan sabar Sarri menanti kehadirannya.
Waktu berlalu, yang ditunggu-tunggupun kemudian datang. Benar juga yang Sariy cari. Temannya telah datang. Lelaki aneh itu tampak mendekati orang-orang yang sakit dan mendoakannya dan kemudian orang-orang tersebut sembuh. Tanpa berkata apa-apa lelaki itupun berlalu meninggalkan orang-orang yang telah meminta doa kepadanya.
Sarripun tidak tinggal diam. Dirinya kemudian menyusul lelaki aneh itu. Setelah agak jauh dari, Sarri memberanikan diri untuk bertanya,” Tuan saya mempunyai penyakit batin. Apa obatnya?”
Mendengar pertanyaan itu, lelaki aneh dengan lembut menjawab,” Wahai Sariy, Tinggalkanlah aku. Dia sangat pencemburu. Dia tidak mau melihatmu cenderung kepada yang lain-Nya, sehingga Dia berpaling darimu.” Setelah itu, lelaki aneh itupun pergi.