Allah mengutus para utusan-Nya (Rasul) dan memberikan Wahyu kepadanya bertujuan agar tercipta keadilan diantara manusia. Rasul adalah orang yang diberikan Wahyu serta berkewajiban untuk menyampaikan isinya. Dalam memberikan Wahyu, Allah memberikan tugas kepada Malaikat-Nya agar di sampaikan kepada para utusan-Nya.
Yang menjadi pertanyaan dibenak kita adalah, lebih utama mana Rasul atau Malaikat?
Imam Izzuddin bin Abdussalam dalam Kitab Bayan Ahwalinnas Yaum al-Qiyamah menjelaskan bahwa Para Rasul lebih utama dibandingkan Malaikat dari beberapa segi:
Pertama, para Rasul mempunyai tugas al-Irsal atau kewajiban menyampaikan wahyu kepada umatnya, sedangkan Malaikat sedikit sekali. Dari sini para Rasul mendapatkan pahala atas apa yang mereka sampaikan.
Kedua, Rasul menjalankan Jihad Fi Sabilillah, terutama melawan nafsu, maupun orang-orang yang menghalangi perjuangannya.
Ketiga, Rasul selalu mengedepankan bersabar dalam menghadapi ujian dunia.
Keempat, mereka selalu menerima (Ridha) ketetapan-Nya (Qada’) baik maupun buruk.
Kelima, memberikan manfaat kepada umatnya dengan menjalankan amar makruf dan mencegah yang munkar.
Keenam, Allah menyiapkan pahala yang banyak sekali diakhirat terutama surga yang tak pernah dilihat, telinga tak pernah mendengar keindahannya. Sedangkan Malaikat tak merasakannya.
Ketujuh, Allah menjanjikan kepada para hambanya yang taat kelak akan berjumpa dengan-Nya. Sedangkan untuk Malaikat tak ada keterangan yang menjelaskan tentang hal itu.
Dari beberapa alasan di atas dapat diketahui bahwa para Rasul lebih utama daripada para Malaikat, terutama Nabi Muhammad sebagai Imamnya para Rasul. Sungguh menjadi kebanggaan tersendiri bagi Umatnya. Tinggal bagaimana kita berusaha menjadi umat yang taat kepadanya.