Larangan Berdoa Hanya untuk Kebaikan Diri Sendiri

Larangan Berdoa Hanya untuk Kebaikan Diri Sendiri

Rasul melarang kita berdoa hanya untuk kepentingan atau kebaikan diri sendiri.

Larangan Berdoa Hanya untuk Kebaikan Diri Sendiri

Ketika di pesantren dulu, guru kita mungkin pernah menasihati kita, agar saat berdoa kita tidak hanya mendoakan diri kita saja, tetapi juga harus mendoakan seluruh muslim.

Biasanya para guru kita memerintahkan untuk mengganti dhomir dalam doa itu yang tadinya lil mutakallim wahdah (saya/sendiri) menjadi mutakallim maa ghoir (bersama/kami).

Tradisi saling mendoakan sesama muslim memang sangat dianjurkan. Kita tahu bahwa mukmin satu dengan yang lainnya adalah saudara, antara satu dengan yang lainnya bagaikan satu tubuh, jika salah satu dari anggota tubuh itu sakit, maka anggota tubuh lain pun merasa sakit.

Dalam kitab Sunan Abu Daud, terdapat hadis Rasulullah Saw dalam bab doa dalam salat yang berbunyi:

عن أبي سَلَمَةَ بنِ عبد الرحمن أنّ أبَا هُرَيْرَةَ قال: قامَ رسولُ الله صلى الله عليه وسلم إلَى الصّلاَةِ وَقُمْنَا مَعَهُ، فقال أعْرَابِيّ في الصّلاَةِ: اللّهُمّ ارْحَمْنِي وَمُحَمّداً ولا تَرْحَمْ مَعَنَا أحَداً، فَلَمّا سَلّمَ رسولُ الله صلى الله عليه وسلم قال لِلأَعْرَابِيّ: “لَقَدْ تَحَجّرْتَ وَاسِعاً”، يُرِيدُ رَحْمَةَ الله عَزّ وَجَلّ

Dari Abu Salamah bin Abdirrahman, sesungguhnya Abu Hurairah RA berkata: Rasulullah Saw mendirikan salat dan kami mendirikan salat bersamanya, kemudian ketika (kita) salat seorang arab badui berkata: Ya Allah rahmatilah aku dan Muhammad dan jangan engkau rahmati seorangpun yang bersama kami. Tatkala Rasulullah Saw salam, beliau berkata kepada orang arab badui itu: “Engkau telah mempersempit yang luas.” Maksudnya (yang luas) adalah rahmat Allah Swt.”

Dari hadis di atas, kita dapat melihat bahwa rahmat Allah Swt sangatlah luas, ketika orang Arab badui dalam hadis di atas ingin mempersempit cakupan rahmat Allah dengan meminta agar dirinya dan Nabi Muhammad dirahmati, namun ternyata Allah malah tak mempersilahkan rahmatNya hanya untuk orang badui itu sendiri, karena rahmat Allah sangat luas cakupannya. Dari sani kita dapat mengambil pelajaran betapa pentingnya mendoakan saudara-saudara kita.

Dalam kitab ‘Aunul Ma’bud Syarh Sunan Abi Daud dijelaskan bahwa dalam hadis tersebut ada isyarat untuk menjauhi doa yang seperti itu, bahkan Allah melaranganya. Malah dianjurkan berdoa meminta rahmat, hidayah dan semacamnya untuk muslim yang lain.

Kesimpulan dan pelajaran yang dapat kita ambil adalah seyogyanya kita mendoakan saudara-saudara kita serta memintakan ampunan bagi diri sendiri dan umat muslim.

Wallahu A’lam

 

Artikel ini diolah dari artikel sebelumnya yang telah tayang di Islamidotco dengan judul “Anjuran Mendoakan Orang Lain”