Laporan PBB: 40.000 Lebih Warga Palestina Wafat di Gaza 10 Bulan Terakhir

Laporan PBB: 40.000 Lebih Warga Palestina Wafat di Gaza 10 Bulan Terakhir

Laporan PBB: 40.000 Lebih Warga Palestina Wafat di Gaza 10 Bulan Terakhir
Foto: dampak serangan Airstrikes Israel di Gaza (AP)

PALESTINA, ISLAMI.CO – Genosida terhadap warga Palestina kian bertambah. Kini  di Gaza bahkan sudah tembus di angka 40.000 jiwa yang wafat. Angka tersebut dilaporkan secara resmi oleh PBB.

Kepala Lembaga Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) Philippe Lazzarini menyebutkan, angka tersebut sangat cepat karena terjadi dalam rentang 10 bulan terakhir. Tidak hanya, angka itu diperkirakan lebih tinggi lagi karena ada kemungkian tidak tercatat.

Ia juga menyebut, angka kematian akibat genosida Israel adalah masalah suram dunia.

“Apa pun perselisihan mengenai jumlah korban, tidak ada perselisihan mengenai penderitaan yang sangat besar,” katanya dilansir dair Antara. 

Dalam laporan itu juga disebut, banyaknya warga meninggal akibat dari gencatan senjata. Mayoritas  yang. meninggal adalah wanita dan anak-anak.

“Di antara mereka yang tewas terdapat lebih dari 200 anggota tim UNRWA, lebih dari 100 wartawan & terlalu banyak pekerja kesehatan,” ungkapnya.

Karenanya, pejabat PBB itu menyerukan gencatan senjata, pembebasan para sandera, bantuan kemanusiaan, dan perlindungan bagi warga sipil di Gaza.

“Orang-orang putus asa, kelelahan, dan cemas di Gaza, di Israel + di banyak bagian wilayah tersebut. Dengarkan mereka, sekali saja,” tegasnya.

Adapun serangan Israel terhadap Gaza sejak 7 Oktober 2023 itu telah menewaskan hampir 40.100 warga Palestinaerta melukai lebih dari 92.600 orang.

Diplomasi untuk membuat gencatan senjat sudah dilakukan, tapi mentok di Benyamin Netanyahu dan pihak Israel beberapa kali justru melakukan serangan brutal.

Tidak hanya itu, blokade kemanusiaan juga dilakukan pihak Israel untuk Gaza.  Apalagi pihak Israel mengindahkan permintaan dari PBB untuk menhentikan serangan.

Gaza kini lumpuh dan pasokan air, makanan dan obat-obat kian habis.

Israel sendiri didakwa melakukan genosida di Mahkamah Internasional yang memerintahkannya untuk segera menghentikan operasi militernya di Rafah, kota di selatan Gaza. [DP]