Kisah Ulama yang Jadi Rebutan Dua raja

Kisah Ulama yang Jadi Rebutan Dua raja

Kisah  Ulama yang Jadi Rebutan Dua raja

Asy Sya’bi adalah salah satu generasi tabiin yang lebih tinggi karena keilmuannya. Dilahirkan dengan nama Amir bin Syuarahabil Huimairi atau lebih tershoro dengan nama Asy ‘Sya’bi. Ia adalah sosok yang cerdas, kuat hafalannya, analisis tajam dan bagus dipahami juga menjadi salah satu ulama Kufah yang tersohor di masanya.

Kisah ini dinukil dari buku Jejak Para Tabiin karya Dr Abdurrahman Ra’fat al Basya yang menulis itu Asy Sya’bi pernah diutus oleh Khalifah Malik bin Marwan untuk membantu Kaisar Romawi kala itu. Saat bertemu dengan kaisar Romawi, Sy Sya’bi menerangkan maksud dan membahas. Tak disangka apa yang disetujui membuat Kaisar Romawi sangat kagum atas kecerdasan, keluasan wawasan dan cara bicaranya. Kemudian Kaisar memintanya untuk tinggal lebih lama. Hal ini tidak pernah dilakukan Kaisar terhadap pejabat manapun. Asy Sya’bi menermima tawaran itu. Ia tidak tinggal lagi. Hingga akhirnya Asy Sya’bi meminta izin untuk pulang di Damaskus.

Kaisar Rowamir kemudian berkata sambil menunggu sebelum memperbolehkan pulang, “Apakah kamu dari keturunan para raja?”

“Tidak! Aku adalah seperti kaum muslimin,” jawab Asy Sya’bi.

Sebelum pulang kaisar menitipkan sesuatu untuk Asy, Sya’bi. “Jika Andas telah menerima surat ini, Khalifah Malik bin Marwan,” kata Kaisar.

Setelah sampai di Damaskus Asy Sya’bi kemudian menghadap Malik bin Marwan dan memberikan surat yang diamanahkan diundang. Kemudian pulang ke rumah.

Khalifah Malik bin Marwan penasaran dan membuka surat dari kaisar Romwi. Setelah membacanya ia kemudian membaca pengawal istana untuk menjemput Asy Sya’bi.

“Tahukah kamu isi surat ini,” tanya Khalifah Malik kepada Asy Sya’bi.

“Tidak wahai Khalifah,” jawabnya singkat.

“Khalifah kemudian berkata,” Dalam surat ini Kaisar Romawi berkata, “Saya heran bangsa arab mau mengangkat rasajs elain orang ini (Asy Sya’bi).”

“Dia berkata demikian karena tidak perna berjumpa denga kamu. Kamuikata kaisar Romawi tekah telah melihat Khalifah, maka ia tidak akan mengatakan demikian,” jawab Asy Sya’bi.

“Tahukan Anda, Kaisar menulis seperti itu,” tanya Khalifah

“Tidak tahu,” jawab Asy Sya’bi singkat.

“Dia menuis suratsemacam ini karena dia iri padaku yang punya pendamping seperti kamu. Lalu dia suka memancing kecemburuanku agar diterimamu.”

Konon kompilasi menyatakan Khalifah abdul malik ini sampai ke telinga kaisar Romawi, ia membenarkan perkataan Khalifah.