Sebuah kisah tentang jin diriwayatkan oleh sahabat Muadz bin Jabal ra. Suatu hari rasulullah saw. Telah mengamanahkan kepada sahabat Muadz bin Jabal untuk menyimpan harta zakat berupa buah kurma. Amanah tersebut kemudian diterima oleh beliau dengan meletakkannya dalam sebuah gudang. Namun setelah dihitung jumlahnya ternyata berkurang jumlahnya dari sebelumnya.
Kemudian sahabat Muadz bin Jabal menyampaikan kejadian tersebut kepada Rasulullah saw. Mendengar hal itu Rasulullah saw. kemudian bersabda,” Setanlah yang telah mengambilnya.” Kemudian sahabat Muadz bin Jabal kembali ke gudang tersebut. Beliau kemudian berjaga-jaga pada malam harinya dengan bersembunyi di balik pintu.
Malam semakin larut. Tiba-tiba seekor onta yang kadang-kadang berubah bentuknya. Kemudian onta tersebut memakan makanan yang ada di gudang penyimpanan. Maka sahabat Muadz bin Jabal langsung menangkap unta itu seraya berkata,” Wahai musuh Allah!” Namun sebelum melanjutkan perkataannya, unta itu berkata,” Lepaskanlah aku karena sesungguhnya aku adalah orang tua yang mempunyai banayk anak.,s edang aku adalah orang fakir. Aku adalah setan yang berasal dari negeri Nashibin: negeri kalian ini dulunya adalah milik kami sebelum sahabtmu (maksudnya Rasulullah Muhammad saw.) diutus oleh Allah. Namun setelah diutus kami terusir dari sini. Oleh karena itu lepaskanlah aku. Sungguh aku tidak akan mengulangi lagi perbuatan ini.”
Mendengar jawaban tersebut, sahabat Muadz bin Jabal kemudian melepaskannya. Pada saat itu pula malaikat Jibril datang kepada Rasulullah saw. Menyampaikan kejadian yang dialami sahabat Muadz bin Jabal. Maka setelah sholat subuh, Rasulullah saw. memanggil sahabatnya itu. Kemudian Rasulullah saw. bersabda,” Apakah yang engkau perbuat kepada tawananmu wahai Muadz.” Maka sahabat Muadz bin Jabal ra. menceritakan kejadian yang dialaminya. Kemudian Rasululllah saw. bersabda lagi,” Sungguh ia akan datang lagi nanti malam. Oleh karena itu kembalilah engkau menjaganya nanti malam.”
Dan ternyata benar apa yang disabdakan Rasulullah saw. Malam itu setanpun datang kembali dan mencuri seperti hari-harus sebelumnya. Maka Muadz kemudian berkata,” Wahai musuh Allah bukanlah engaku telah berjanji untuk tidak mengulangi lagi perbuatanmu itu.” Kemudian setan itu berkata,” Aku tidak akan mengulanginya lagi dengan syarat salah seorang diantara kalian tidak membaca ayat Kursi dan akhir surat al Baqarah dirumahnya sewaktu akan tidur, sehingga aku mendapat tempat dirumahnya itu.”
Maka setelah kejadian itu sahabat Muadz selalu membaca kedua ayat tersebut di gudang. Dan tidak didapati pencurian lagi.