Syekh Mahmud Muhhamad Khithab al-Subki dalam al-Manhal al-Adzb al-Maurud syarah Sunan Abi Daud (juz 9, hlm 98) menjelaskan secara panjang lebar mengenai Nabi Muhammad yang pernah mengalami sakit mata dan diobati oleh seorang rahib, pendeta Nasrani.
Imam Ibnu al-Jauzi menyebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah tertimpa rembes atau penyakit mata pada usianya yang ke-7. Ia diobati di Mekah, namun tak ada pengobatan yang manjur di sana. Abdul Muthallib, kakek Nabi, pun mendapat saran dari warga sekitar. “Pak Abdul Muthallib, di daerah Ukaz terdapat seorang rahib, pendeta Nasrani, yang pandai mengobati penyakit mata. Coba engkau kunjungi dia,” ujar penduduk setempat.
Ukaz merupakan pasar kuno yang paling terkenal di Semenanjung Arabia. Nama tersebut diambil dari apa yang dikerjakan orang Arab di tempat tersebut, mereka memamerkan prestasi dan nenek moyang mereka. Pasar tersebut tercatat untuk pertama kalinya pada 500 Sebelum Masehi. Pasar tersebut terletak diantara Thaif dan Mekah, tepatnya di kota Al-Athdia.
Kakek Nabi pun bersegera menuju rahib tersebut. Setibanya di tempat tujuan, Abdul Muthallib memanggil-manggil rahib yang rumahnya terkunci. “Rahib, bantu sembuhkan penyakit cucuku,” ucapan memelas Abdul Muthallib sambil mengetuk pintu yang terkunci tersebut.
Lama tak direspon, kakek Nabi agak kecewa dan hampir saja kembali ke Mekahh. Syahdan, tak lama setelah itu, tiba-tiba rahib keluar tergopoh-gopoh. “Eh, ada engkau Abdul Muthallib,” sapa rahib sambil ngos-ngosan. “Tadi rumahku berguncang, hampir roboh. Kalau saja aku tidak keluar menjumpaimu, pasti aku sudah tertimbun reruntuhan rumahku.” jelas si rahib.
“Cucumu ini Nabi umat saat ini. Jaga dia, dan Ahlul kitab tidak akan ada yang sanggup membunuhnya. Bawalah dia pulang dan minumkanlah ramuan ini,” jelas rahib pada Abdul Muthallib setelah mengobati Nabi.
Dalam riwayat lain, rahib itu membuka sahifah yang dimilikinya. Ia menuturkan pada Abdul Muthallib, obat sakit mata Muhammad adalah ludahnya sendiri. “Abdul Muthallib, setiap kali aku mengobati pasien sakit mata, pasti aku bersumpah pada Allah berwasilah dengan nama cucumu ini,” jelas rahib itu pada kakek Nabi.
Selengkapnya, klik di sini