Allah sengaja menyembunyikan doa orang yang akan dikabulkan doa-Nya. Tujuannya adalah agar manusia selalu berdoa kepada-Nya dan kita tidak memandang rendah orang lain, karena bisa jadi orang yang pekerjaan dan status sosialnya lebih rendah itu doanya lebih diterima Allah SWT.
Karena itu, kita harus menghargai siapapun, tanpa memandang status sosial dan hartanya, karena bagaimanapun di hadapan Allah SWT semuanya sama. Yang membedakan hanya keimanan dan ketakwaan kepada Allah.
Dikisahkan dalam hadis riwayat al-Tirmidzi, Umar bin Khattab pernah minta izin kepada Rasulullah untuk pergi umrah. Rasulullah pun mengizinkan Umar dan berpesan agar beliau mendoakan Nabi SAW. Nabi berkata, “Jangan lupa mendoakanku wahai saudaraku”.
“Ini kalimat yang paling membahagiakanku di dunia ini” Kata Umar. Dalam riwayat lain disebutkan, Nabi berkata, “Tolong ikut sertakan kami dalam doamu”.
Dalam kitab Aunul Ma’bud dijelaskan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan diambil pelajarannya saat membaca hadis di atas. Pertama, kita dianjurkan untuk senantiasa rendah hati sebagai seorang manusia; kedua, anjuran untuk mendoakan orang lain, sekalipun orang tersebut orang shaleh dan alim; ketiga, tak merasa rendah diri untuk selalu berdoa.
Meminta doa kepada orang lain sangatlah penting, karena kita tidak tahu doa dari siapa yang akan dikabulkan Allah SWT. Apalagi minta doa kepada orang yang alim dan shaleh. Bahkan, Rasulullah sendiri tidak sungkan untuk minta doa kepada Umar bin Khattab.