Rasulullah hidup berdampingan dengan pemeluk agama lain. Rasul tidak hanya berteman dengan muslim saja, tetapi juga non-muslim. Ada banyak kisah yang terdapat dalam hadis Nabi yang menunjukkan hubungan baik Rasulullah dengan pemeluk agama lain. Kalaupun ada konflik dan perang pada masa itu, penyebabnya bukan karena perbedaan agama, tetapi faktor lain: pembatalan perjanjian, pengkhianatan, dan lain-lain.
Kisah hubungan baik Rasulullah dengan pemeluk agama lain itu sudah didokumentasikan Islami.co dalam buku Persahabatan Rasulullah dengan pemeluk agama lain. Dalam buku itu disebutkan ada banyak kisah dan fakta sejarah yang menunjukkan hubungan baik antara Rasulullah dengan pemeluk agama lain.
Di antara contoh hubungan baik itu adalah dalam hadis disebutkan bahwa Rasulullah pernah minta minum kepada orang Yahudi, orang Yahudi itu pun akhirnya memberi minum kepada Rasulullah. Rasulullah mendoakan orang Yahudi itu atas kebaikannya. Rasulullah mendoakan, “Semoga Allah memperelok dirimu (membuatmu tampan).” Karena didoakan Rasulullah, laki-laki Yahudi itu tidak tumbuh uban di rambutnya sedikitpun, hingga dia meninggal.
Apa yang dilakukan Rasulullah teladan baik yang perlu kita contoh. Perbedaan agama jangan dijadikan tembok pembatas, apalagi alasan untuk membenci orang yang berbeda agama. Perbedaan adalah anugerah dari Tuhan, yang tidak perlu dipaksakan untuk sama seluruhnya. Ambillah hikmah dari setiap perbedaan itu. Bukankah hidup ini tidak akan indah bila semuanya seragam.