Kisah Rasul Diramal Dua Pendeta Kristen

Kisah Rasul Diramal Dua Pendeta Kristen

Kisah Rasul Diramal Dua Pendeta Kristen

Setiap manusia pasti memiliki pengalaman hidup yang beragam, baik pengalaman itu disukai ataupun dibenci. Begitu pula dengan Nabi Muhammad Saw, beliau juga memiliki banyak pengalaman hidup, yang akhirnya menjadi contoh bagi umatnya.

Sebelum Muhammad diangkat menjadi Nabi dan Rasul, beliau pernah beberapa kali menadapatkan kejadian dan informasi dari orang kristen tentang gelar kenabian yan akan disandangnya, yang mana hal tersebut terasa aneh baginya ketika itu.

Dalam sejarah diceritakan kenabian Muhammad lebih dahulu diketahui oleh orang Kristen bernama Bukhaira. Berlatar kota Bashrah dengan alur perdagangan, pertemuan Muhammad yang saat itu masih berusia dua belas tahun dengan Bukhaira, sang pendeta Kristen, seolah-olah telah diatur oleh Sang Penguasa Alam Semesta.

Suatu ketika Abu Thalib dan Muhammad bertemu dengan Bukhaira, lalu ia bertanya kepada Abu Thalib, paman Muhammad yang saat itu menjadi wali bagi keponakannya yang telah yatim piatu, “Siapa anak ini?” Sang paman menjawab, “Ini anak saya”. Perasaan Bukhaira sebagai pendeta yang baik dan jujur berkata lain. Dia merasa ada sesuatu yang lain yang tidak biasa, yang dimiliki oleh anak ini dan tidak dimiliki oleh orang lain.

Perasaan itu menyebabkan ketidakpercayaannya terhadap jawaban Abu Thalib tadi. Bukhaira pun menyangkal, “Tidak, pasti dia anak yang sudah ditinggal mati bapaknya,”Lanjut Bukhaira. Dengan penuh kekaguman, Abu Thalib mengakuinya, “Memang betul, saya pamannya.”

Belum habis rasa kagumnya, Abu Thalib dikagetkan lagi dengan pernyataan Bukhaira selanjutnya, yaitu “Hati-hati dia akan menjadi seorang Nabi”.

Dua puluh delapan tahun kemudian, tepatnya setelah Rasulullah berumur empat puluh tahun, sejarah membuktikan kembali keterlibatan pendeta Kristen dalam menerangkan kenabian Muhammad.

Kali ini, sejarah bercerita mengenai datangnya wahyu pertama di Gua Hira, Jabal Nur, pada malam 17 Ramadhan. Rasulullah seorang diri di dalam gua gelap nan sunyi, meratapikeadaan sosial masyarakat dan lingkungannya tatkala itu.

Tiba-tiba dalanglah Jibril berwujud makhluk aneh, putih, merangkul-rangkul, terasa beban yang sangat berat. Seraya meguatkan Rangkulannya, lalu makhluk itu berkata “Iqra” (bacalah). Rasulullah hanya jawab “Maa ana biqariin” (saya tidak dapat membaca).

Keringat dingin Nabi Muhammad bercucuran, ia menggigil ketakutan, lari keluargua menuruni jabal Nur. Rasulullah bergegas pulang menemui Khadijah sang istri di rumah.

Lalu Muhammad berkata “Zammiluni” (selimuti aku) tiga kali, saya kedinginan kedatangan makhluk aneh apa jin, apa setan aku tidak tahu”. Dengan gemetaran, Muhammad menceritakan kepada sang istri kejadian yang baru dialaminya di dalam gua.

Dengan tenang sang istri Khadijah menjawab, “Wahai suamiku, kamu adalah orang baik, tidak pernah menyakiti orang, tidak pernah berkhianat, tidak pernah menipu, suka menolong, karenanya aku yakin dia yang datang kepadamu membawa niat baik.

Besok ikutlah denganku menemui sepupuku yang bernama Waraqah ibn Naufal, seorang Kristen yang buta. Aku akan mencoba mencari keterangan mengenai kejadian yang baru saja kau alami.

Sesampainya di rumah Waraqah, Muhammad dan Khadijah bercerita secara runut apa yang terjadi. Waraqah menjawab, “Yang datang kapadamu semalam adalah an-namusu al-Akbar (malaikat senior), yang dulu pernah datang ke Musa. Jadi jangan takut, karena kamu akan menjadi orang mulia. Mudah-mudahan umurku sampai ketika umatmu mengusirmu. Ketika kaum Quraisy mengusir kamu, mudah-mudahan saya bisa tahu,” Begitu jawab Waraqah.

“Apakah mereka akan mengusir saya?” Tanya Muhammad dengan nada tidak percaya, setelah mendengar ramalan itu. Waraqah menjawab, “Setiap Nabi akan mendapatkan tantangan dari kaumnya sendiri, dari familinya dan juga orang di sekelilingnya.”

Khadijah dan Muhamad semakin tersadar bahwa apa yang terjadi dengannya bukan lah hal kecil, tetapi hal istimewa yang nantinya akan mengubah dunia.

Ternya benar saja, “ramalan” yang pernah diucapkan oleh dua orang Kristen tersebut di atas benar-benar terjadi dalam kehidupan Nabi Muhammad Saw, akhirnya Muhammad menjadi seorang Nabi  dan Rasul untuk segenap alam setelah melalui berbagai aneka ragam rintangan dan cobaan dari kaumnya .Demikianlah kisah dua orang Kristen yang pernah berperan dalam kehidupan Nabi Saw. Semoga Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada beliau. Amin.