Islam menyuruh manusia untuk selalu berbuat baik kepada seluruh manusia. Bahkan tidak hanya itu, kepada binatang dan tumbuhan sekalipun diperintahkan untuk berbuat baik. Sebab itu, tidak heran bila Islam disebut agama pembawa rahmat bagi alam semesta.
Rasulullah semasa hidupnya berusaha semaksimal mungkin untuk mewujudkan kerahmatan Islam ini. Beliau selalu berbuat baik kepada siapapun. Tidak pernah benci pada orang lain. Meskipun orang tersebut sudah menyakiti hati beliau. Tidak pernah terbesik dalam hati beliau untuk benci dan mendoakan yang tidak baik bagi orang lain.
Rasulullah bergaul dan hidup rukun dengan siapapun. Meskipun diutus sebagai Rasul yang bertugas menyebarkan agama, beliau tidak pernah memaksa orang lain untuk memeluk Islam. Kebanyakan masyarakat Arab tertarik memeluk Islam justru karena melihat akhlak Rasul itu sendiri, bukan karena paksaan atau perang.
Sebagai sesama manusia, Rasulullah menghargai siapapun, meskipun orang itu non-muslim. Beliau tidak pernah membatasi diri dalam pergaulan. Dikisahkan dalam sebuah riwayat, Rasulullah pernah haus dan ingin minum. Akhirnya, ada orang Yahudi yang memberi minum Rasulullah. Beliau pun menerima tawaran baik dari Yahudi tersebut. Rasul meminumnya dan mendoakan orang Yahudi itu.
Rasul berdoa, “Semoga Allah memperbagus dirimu”. Doa Rasul ternyata sangat manjur. Terbukti, Yahudi yang didoakan Rasul itu sampai akhir hayatnya awet muda dan tidak tumbuh uban satupun di rambutnya.