Kisah Khalid Bin Walid Berperang Melawan Jin Perempuan

Kisah Khalid Bin Walid Berperang Melawan Jin Perempuan

Kisah Khalid Bin Walid Berperang Melawan Jin Perempuan
Ilustrasi lampu ajaib (foto: techcrunch.com)

Dahulu, Islam berkembang pesat ke seantero dunia pada masa kekaisaran Romawi Bizantium dan Kekaisaran Sassaniyah Persia. Pasalnya, kedua kekuatan super power tersebut dapat ditumbangkan oleh para pejuang muslim dalam kurun waktu 18 tahun. Selanjutnya penaklukan pun terus merambah wilayah Eropa, Afrika, dan Asia Tengah. Dalam kurun waktu tersebut, ada beberapa panglima-panglima perang umat Islam yang mengukir sejarah dalam dunia Islam. Salah satu panglima hebat tersebut adalah Khalid bin Walid, sang panglima perang muslim pertama yang dimiliki oleh umat Islam.

Sebagai panglima perang yang sangat terkenal, Khalid bin Walid begitu ditakuti oleh pasukan musuh di medan tempur. Khalid bin Walid pun merupakan panglima tempur yang memiliki peranan sangat penting dan tak terkalahkan di sepanjang karirnya. Oleh sebab itulah Rasulullah memberikan Khalid bin Walid julukan “Pedang Allah yang Terhunus”. Khalid bin Walid termasuk salah satu keluarga nabi, sebab bibi dari Khalid bin Walid yang bernama Maimunah merupakan salah satu istri Rasulullah SAW.

Awalnya Khalid bin Walid merupakan panglima perang kaum kafir Quraisy yang terkenal dengan pasukan kavalerinya. Bahkan Khalid bin Walid pun menjadi dalang dibalik kekalahan yang dialami oleh umat Islam pada perang Uhud. Saat itu Khalid bin Walid memanfaatkan kelemahan pasukan muslim yang tergiur oleh harta rampasan perang. Saat pasukan muslim turun dari bukit Uhud, Khalid bin Walid beserta pasukannya pun naik ke atas bukit dan menyerang pasukan muslim yang tersisa.

Namun setelah perang tersebut, Khalid bin Walid justru menemui Rasulullah SAW dan menyatakan beriman kepada Allah. Dalam berbagai kesempatan, Khalid bin Walid menunjukkan strategi-strategi perang akhirnya berhasil mengalahkan pasukan musuh. Khalid memang sempurna dalam bidang peperangan, sebab ia merupakan ahli siasat perang, mahir dalam segala senjata, piawai dalam berkuda, dan berkharisma di tengah para prajuritnya. Meskipun begitu, Khalid tak pernah sombong dan selalu rendah hati meski berada dalam puncak popularitas.

Dalam suatu kesempatan, Khalid pernah diperintahkan oleh Rasulullah SAW menuju Nakhlah untuk menghancurkan patung berhala yang bernama ‘Uzza. Patung ‘Uzza merupakan patung paling besar yang disembah oleh Bani Kinanah dan Bani Muhdhar. Setelah tiba di Nakhlah, Khalid beserta pasukannya dengan mudah menghancurkan patung berhala tersebut. Mereka pun kemudian melaporkannya kepada Rasulullah SAW.

Dari Abu Al-Thufail, beliau bercerita, “Ketika Rasulullah SAW menaklukkan kota Mekah, beliau mengutus Khalid bin Walid ke daerah Nakhlah, tempat keberadaan berhala ‘Uzza. Akhirnya Khalid mendatangi ‘Uzza, dan ternyata ‘Uzza adalah tiga buah pohon Samurah. Khalid pun lantas menebang ketiga buah pohon tersebut. Ketiga buah pohon tersebut terletak di dalam sebuah rumah. Khalid pun menghancurkan bangunan rumah tersebut. Setelah itu Khalid menghadap Nabi SAW dan melaporkan apa yang telah dia kerjakan.

Nabi pun berkata, “Kembalilah karena engkau belum berbuat apa-apa.” Akhirnya ia kembali. Tatkala para juru kunci ‘Uzza melihat kedatangan Khalid, mereka menatap ke arah gunung yang ada di dekat lokasi sambil berteriak, “Wahai ‘Uzza. Wahai ‘Uzza.” Khalid akhirnya mendatangi puncak gunung, ternyata ‘Uzza itu berbentuk perempuan telanjang yang mengurai rambutnya. Dia saat itu sedang menuangkan debu ke atas kepalanya dengan menggunakan kedua telapak tangannya. Khalid pun menyabetkan pedang ke arah jin perempuan ‘Uzza sehingga berhasil membunuhnya. Setelah itu Khalid kembali menemui Nabi dan melaporkan apa yang telah ia kerjakan. Lalu Rasulullah SAW pun berkata, “Nah, itu baru ‘Uzza.” (HR. An-Nasa’i)