Rasulullah semasa hidupnya bergaul dengan siapa saja, termasuk non-muslim sekalipun. Ada banyak kisah keakraban beliau dengan non-muslim yang terukir dalam sejarah. Salah satunya adalah kedekatan Rasul dengan seorang pemuda Yahudi yang pernah menjadi pembantu Rasulullah.
Dalam literature sejarah dan hadis tidak begitu jelas disebutkan pemuda Yahudi tersebut membantu Rasul dalam hal apa. Tapi yang jelas, pemuda itu sehari-hari bekerja di rumah Rasulullah. Bahkan dia juga dipercaya untuk menyisir rambun Rasulullah. Konon nama pemuda Yahudi itu adalah Abdul Quddus.
Kisah kedekatan Rasul dengan pemuda Yahudi ini didokumentasikan al-Bukhari dalam kitab Shahih-nya. Disebutkan dalam sebuah riwayat yang bersumber dari Sahabat Anas bahwa Rasulullah pernah menjenguk pemuda Yahudi yang menjadi pembantu beliau. Pemuda tersebut sudah lama tidak bekerja lantaran sakit.
Pada saat berkunjung ke rumahnya, Rasulullah sangat kasihan dengan kondisi Abdul Quddus. Rasul memintanya untuk masuk Islam agar selamat dari api neraka. Abdul Quddus awalnya tidak langsung mengabulkan permintaan Rasulullah. Dia malah menoleh kepada bapaknya. Isyarat untuk minta pendapat.
Bapaknya berkata, “Taatilah Abu Qasim (Rasulullah)”. Ini menunjukan bapaknya merestui anaknya untuk masuk Islam. Abdul Quddus akhirnya mengucapkan dua kalimat syahadat. Tidak lama setelah itu dia meninggal. Rasulullah berkata, “Alhamdulillah, dia selamat dari api neraka”.