Kisah tentang jenazah yang ditolak bumi biasanya hanya kita lihat di televisi. Namun dalam sejarah Islam, kejadian ini memang benar-benar pernah terjadi. Sebagaimana termaktub dalam hadis riwayat Imam al-Bukhari dalam shahihnya, kitab al-manaqib nomor 3614.
Dikisahkan bahwa ada seorang laki-laki Nasrani yang memutuskan untuk masuk Islam. Usai menjadi muslim, ia membaca surah al-Baqarah dan Alu Imran, laki-laki ini bahkan mendapatkan posisi yang cukup penting, yaitu sebagai sekretaris Rasulullah SAW.
Bertugas sebagai sekretaris Rasulullah SAW merupakan posisi yang luar biasa dan hanya dapat ditempati oleh orang-orang terpilih, mengingat pada masa itu belum banyak pula sahabat yang mampu membaca dan menulis.
Meskipun demikian, rupanya keimanan si laki-laki itu hanya sebatas kerongkongan belaka. Hatinya mulai dirasuki keraguan hingga akhirnya ia rela meninggalkan Islam dan memilih kembali ke agamanya yang dahulu.
Bukannya menyesal menjadi murtad, laki-laki itu malah menyombongkan diri seraya berkata “Tidak ada yang diketahui Muhammad melainkan hanya melalui apa yang aku tulis”.
Ia meremehkan Nabi Muhammad SAW. Ia menyangka bahwa Nabi SAW tidak akan mengetahui al-Qur’an jika ia tak lagi menuliskan wahyu untuknya. Padahal Allah SWT senantiasa menanamkan al-Qur’an dalam hati Muhammad SAW.
Siapa sangka, tak lama kemudian Allah SWT mewafatkan laki-laki itu, sehingga ia mati dalam keadaan kafir. Maka kaum Nasrani pun menguburkannya. Saat mereka sudah pulang, bumi memuntahkan jenazah si laki-laki tersebut hingga ia terlantar di atas tanah.
Keesokan harinya, kaum Nasrani itu berjalan melewati makam kawannya, namun betapa kagetnya mereka ketika melihat jasad kawannya sudah keluar dari kuburnya.
Mereka pun berkata “Ini pasti ulah Muhammad dan sahabat-sahabatnya karena teman kita ini berpaling dari agamanya, mereka pasti telah membongkar kuburannya dan menelantarkannya.”
Maka kaum Nasrani itu menggali lubang kubur yang lebih dalam lagi dan kembali menguburkan jasad kawannya. Saat mereka pergi, jasad itu kembali dimuntahkan dan dilempar keluar. Seolah-olah bumi tak sudi jasad pengkhianat itu berada di dalam perutnya.
Maka keesokan paginya, kaum Nasrani kembali mendatangi kuburan temannya. Namun ternyata mereka kembali menemukan jasad kawannya berada di luar kubur. Mereka pun kembali berkata “Ini pasti ulah Muhammad dan sahabat-sahabatnya karena teman kita ini berpaling dari agamanya, mereka pasti telah membongkar kuburannya dan menelantarkannya.”
Maka mereka pun menggali kuburannya semakin dalam lagi, sedalam yang mereka mampu, lalu mereka kuburkan lagi jasad kawannya itu. Namun bumi kembali menolak jasadnya dan memuntahkannya.
Keesokan harinya, umat Nasrani itu kembali mengunjungi makam kawannya. Betapa kagetnya mereka melihat jasad kawannya kembali berada di luar kuburnya. Mereka pun menyadari bahwa bumi telah menolak jasad kawannya dan ini tentu saja bukanlah perbuatan manusia. Akhirnya mereka pun meninggalkan dan mencampakkan jasad kawan mereka begitu saja.
Wallahu a’lam bisshowab