Hendro Fernando alias Edo adalah seorang mantan narapidana terorisme atas kasus Bom Thamrin. Ia menerima sejumlah dana dari Bahrumsyah dan membeli senjata. Ia didakwa atas kepemilikan senjata api dan pernah terlibat dengan beberapa tersangka kasus Poso.
Hendro menikah dengan Nurul Kholisoh, anak dari asisten pribadi Abu Bakar Baasyir, Ustadz Hasyim. Hendro memiliki dua anak yaitu Jaisyi dan Sheriin. Pertemuannya dengan Nurul diawali dengan masuknya ia ke jaringan.
Sesaat setelah ia keluar dari penjara, ‘jaringan’ menghubunginya, mengajaknya kembali bergabung dan akan dijamin kehidupannya. Namun Hendro tak tertarik bergabung. Ia merasa selama ini telah berada di jalan yang salah.
Hendro bercerita bahwa selama ini sebelum ditangkap polisi, ia menjadi penggalan dana kegiatan terorisme, termasuk untuk mendukung kegiatan Majelis Mujahidin Timur (MIT). Ia menuturkan bahwa dirinya diplot oleh Bahrumsyah untuk mendukung pendanaan MIT.
Awal Titik Balik
Hendro menuturkan bahwa awal titik baliknya adalah ketika terjadi konflik di internal ISIS pada tahun 2018. Hendro lalu mulai meninjau ulang pemahaman yang selama ini ia yakini, terutama pemahaman takfiri.
“Takfir ini sangat luar biasa, ya. (gara-gara takfir) Kaum muslim seluruh Indonesia ini hampir (jadi) murtad semua,” tutur Hendro dalam sebuah video dokumenter berjudul The anti-violence from Quail Farmer to the Deradicalization of Napiters yang diproduksi Ruangobrol Id.
Ia kemudian belajar kembali, diskusi dengan beberapa teman, hingga akhirnya ia berubah dan kembali ikrar setia kepada NKRI.
Pasca keluar dari penjara, Hendro bertemu Gamal, yang juga eks napi terorisme. Ia diajak untuk bergabung dalam sebuah yayasan yang diberi nama DeBintal. Yayasan yang bergerak di bidang peternakan ini menjadi wadah bagi Hendro ketika memutuskan untuk kembali ikrar pada NKRI.
Menurut Hendro, yayasan seperti ini penting untuk eks napiter yang ingin ikrar setia kepada NKRI. Pasalnya, selama ini banyak teman-teman eks Napiter yang harus bercerai dengan istrinya karena sang istri lebih memilih untuk bergabung dengan jaringan terorisme yang sebelumnya.
Ingin Mendukung Ekonomi teman-teman yang Setia Pada NKRI
Salah satu harapan Hendro adalah bisa menebus kesalahan masa lalunya yang menjadi penggalan dana untuk kegiatan-kegiatan terorisme. Salah satu yang bisa ia lakukan adalah mendukung ekonomi teman-temannya yang ingin kembali ikrar setia kepada NKRI.