Dulu ketika Gus Dur hendak dilengserkan dari kedudukannya sebagai presiden, para pendukungnya dari berbagai daerah berbondong-bondong datang ke Jakarta. Mereka tak rela Gus Dur dilengserkan.
Bagaimana respons Gur Dur?
Beliau meminta mereka pulang ke kampungnya masing-masing. Bahkan, Gus Dur mengutus beberapa anak buahnya turun ke berbagai daerah untuk menyetop pergerakan massa pendukungnya yang mau ke Jakarta.
Gus Dur mencium aroma bahaya jika setiap konflik di kalangan elite menyertakan massa level bawah. Gus Dur menegaskan, “Tak ada kekuasaan yang boleh dipertahankan dengan mengorbankan masyarakat”.
Gus Dur pun turun tahta tanpa pertumpahan darah.
Kini, ketika para elite agama dan elite politik yang “tersandung” kasus hukum suka memobilisasi massa, saya jadi ingat Gus Dur. Betapa mahal nilai kemanusiaan yang sampeyan teladankan, Gus.