Nabi Adam adalah manusia pertama yang diciptakan Allah setelah alam semesta ini tercipta. Ia diciptakan dari berbagai tanah liat dan Allah meniupkan roh pada jasadnya. Ia dikaruniai badan yang terdiri dari berbagai bagian. Dikaruniai akal juga yang bisa membedakan baik dan buruk, benar dan salah, serta turut merasakan bahagia ataupun sedih.
Kemudian, malaikat bersujud kepada Adam atas perintah Allah. Malaikat merupakan makhluk Allah yang tercipta dari cahaya. Mereka selalu tunduk akan perintah Allah, tak ada pembangkangan bagi mereka. Mereka sujud kepada Adam karena Allah menunjuknya sebagai khalifah di muka bumi. Kedudukannya pun lebih tinggi ketimbang malaikat.
Makhluk yang membangkang
Selain malaikat, Allah juga memerintahkan kepada jin agar bersujud kepada Adam. Jin merupakan makhluk Allah yang diciptakan dari api, termasuk iblis. Mereka diciptakan jauh sebelum Adam tercipta, yakni enam ribu tahun sebelum Adam ada. Atas dasar itulah, mereka menolak untuk bersujud kepada Adam. Mereka merasa lebih baik ketimbang Adam. Allah pun mengusir iblis dan menjauhkan dari rahmat-Nya.
Iblis merupakan makhluk yang keras kepala dan egois. Mereka tak mau disalahkan, justru malah mereka menyalahkan Allah. Mereka tidak ingat bahwasannya Allah lah yang telah menciptakan mereka. Selain itu, mereka juga merupakan makhluk yang sombong, pendengki dan pendendam. Tidak patuh akan perintah Allah, terbukti dengan tidak bersujud kepada Adam.
Mereka iri terhadap Adam dan menaruh dendam terhadapnya. Maka ketika Allah mengusir mereka dan mengutuknya, mereka berjanji akan menyesatkan Adam dan cucunya dari rahmat Allah. Mereka memohon kepada Allah agar diberikan waktu sampai hari kiamat datang. Allah pun mengabulkan permintaannya. Mereka diberi kelonggaran kelak sampai kiamat datang.
Hawa pun diciptakan
Saat itu, Adam tercipta seorang diri. Kemudian Allah menciptakan Hawa untuk menemani Adam di surga. Adam sangat bahagia dengan terciptanya Hawa, begitu pula Hawa juga gembira bertemu Adam. Mereka diberikan rumah di surga yang indah dan juga di surga ada banyak sungai dan pohon-pohon yang tak pernah mati.
Ada juga sungai yang mengalirkan madu dan susu. Selain itu, di surga terdapat mata air abadi, tidak panas tidak pula dingin dan sangat nikmat lagi menyegarkan bila diminum.
Adam dan Hawa diberikan karunia yang amat besar lagi membahagiakan di surga oleh Allah. Mereka dibebaskan menikmati semua yang ada di surga. Mereka memakan buah-buahan yang beraneka ragam, warna, bentuk dan aromanya. Kesemua buah-buahan tersebut memiliki rasa yang sangat nikmat.
Semua nikmat yang Allah berikan boleh dinikmati sepuasnya. Tapi, ada satu pantangan bagi mereka di surga, tidak boleh mendekati bahkan memakan buah dari sebuah pohon di tengah surga. Pohon itu sangat indah dengan buahnya yang bergantungan. Mereka selalu melewati pohon tersebut, tapi hanya sekadar melihatnya. Apakah mereka berdua bisa melewati pohon itu? []
Diceritakan ulang dari buku “The Greatest Stories of Al-Qur’an” karya Syekh Kamal As Sayyid