Setiap cinta yang tumbuh, tentu ada sebab yang terjadi di baliknya sekalipun sangat ganjil dan misterius. Sebagaimana sebuah kisah yang disebutkan oleh Ibnu Hazm dalam karyanya Thauq al-Hamamah. Dalam karya tersebut teman Ibnu Hazm jatuh cinta dengan seorang perempuan dalam mimpi.
Pada suatu hari, Ibnu Hazm bertamu ke rumah temannya yang bernama Abu Sirry Ammar bin Ziyad Maulad Muayyad. Ketika berada di rumah sahabatnya tersebut, Ibnu Hazm melihat sahabatnya sedang berfikir sangat serius. Ibnu Hazm yang penasaran lalu bertanya kepadanya, apa yang sedang dipikirkannya. Sahabatnya pun terdiam sejenak, tidak buru-buru menjawab. Kemudian dia berkata, “Aku punya sebuah pengalaman ajaib, yang belum pernah kudengar sebelumnya.”
Ibnu Hazm yang penasaran lalu bertanya, “Apa itu?”
Abu Sirry berkata kepada Ibnu Hazm, “Tadi malam, aku bermimpi melihat seorang perempuan. Ketika aku terbangun, hatiku tercuri olehnya, dan benakku dipenuhi bayangannya. Dan kini aku dalam keadaan paling puncak dalam mencintainya.”
Hari pun terus berlalu dan hati Abu Sirry semakin terperangkap dan gundah gulana. Tidak ada yang dapat menghilangkan kegundahannya karena mimpi tersebut. Dia jatuh cinta dengan sosok perempuan yang tidak tahu siapa, dan di mana wujudnya. Hingga akhirnya, Ibnu Hazm membujuknya dan berkata kepadanya, “Sungguh sebuah kesalahan yang sangat besar. Kau sibukkan dengan sesuatu yang tak ada wujudnya. Apakah engkau tahu siapa gadis itu?”
“Tidak, Demi Allah.” Jawab Abu Sirry.
Mendengar jawaban Abu Sirry, Ibnu Hazm kemudian kembali berkata kepadanya, “Sesungguhnya kau ini orang yang sempit pikirannya dan tumpul akalnya. Kau cintai gadis yang tak pernah kau lihat sama sekali, dan tak ada seorang pun yang pernah melihatnya. Bahkan, ia tidak berwujud di dunia ini. Kalau saja kau sukai satu hiasan dinding yang ada di kamar mandi. Niscaya engkau aku maklumi. Dan aku akan selalu memaklumi hingga engkau bosan.”
Ibnu hazm kemudian berkata bahwa peristiwa tersebut hanya kejadian yang muncul dari bisikan jiwa dan kebingungan yang melanda Abu Sirry. Atau bahasanya anak-anak sekarang sedang halu tingkat dewa, karena kejadian tersebut termasuk angan angan dan khayalan pikiran.
Cinta sendiri mulanya adalah permainan, kemudian lama-kelamaan menjadi kesungguh-sungguhan. Cinta juga memiliki makna yang sang dalam, indah, agung dan topik yang tidak akan pernah habis dibicarakan oleh umat manusia. Bahkan tidak ada kata-kata yang mampu melukiskan keindahan dan keagungan cinta.
Hakikat cinta sendiri tidak bisa ditemukan, kecuali dengan segenap kesungguhan pengamatan dan penjiwaan. Cinta juga tidak dimusuhi agama dan syari’at-Nya. Karena cinta adalah urusan hati, dan hati adalah urusan Ilahi.
Walaupun jatuh cinta sebab mimpi, dengan objek yang tidak diketahui siapa dan di mana orangnya. Namun bisa jadi suatu saat, hal tersebut akan menjadi kenyataan namun tidak begitu mirip dengan yang ada di mimpi.
Akan tetapi, cinta yang dilatar belakangi dengan adanya sebab menurut Ibnu Hazm cinta tersebut tidak akan abadi. Karena cinta dengan model tersebut akan melayang bersamaan dengan melayangnya sebab itu. Dan ketika seseorang mencintaimu karena suatu alasan tertentu, maka cintanya suatu saat akan berpaling darimu bersama dengan melayangnya alasan itu.
Karena cinta yang abadi adalah cinta yang tidak butuh banyak alasan, kecuali hanya ingin mencinta. Dan cinta abadi adalah cinta suci yang keluar dari kedalaman hati. Rawatlah cintamu, karena orang yang sedang terkena panah cinta akan membuat hal yang tadinya dipandang hina menjadi mulia. Bahkan cinta mengubah yang rumit menjadi mudah-mudah saja.