Musim kemarau yang panjang menjadikan suhu udara siang hari terasa sangat panas. Bahkan beberapa daerah di Indonesia suhunya bisa mencapai 37-38 derajat Celcius. Terik matahari yang menyengat dapat menyebabkan berbagai penyakit diantaranya heat stroke. Tentu kondisi ini menjadi tantangan tersendiri bagi para pemakai hijab atau kerudung. Bagi para hijaber, cuaca terik dapat berakibat keringat berlebih dan rambut lepek.
Ada beberapa cara yang dapat dipakai ketika menghadapi cuaca panas. Salah satunya adalah dengan melihat jenis kerudung.”Untuk cuaca panas, baiknya memakai kerudung dengan bahan polyspun, voal, atau poly cotton. Itu bahan ada di jenis jilbab segi empat, pashmina, atau instan, tergantung kenyamanan tiap orang,” kata Tika Mulya , Vice Presiden Elzatta seperti dilansir laman antaranews.
Tika menambahkan bahwa ketiga bahan itu selain tipis dan ringan, juga tidak menerawang. Selain itu mudah dipakai dan bisa langsung tegak ketika digunakan. Bagi yang terbiasa biasa mengenakan dalaman atau ciput juga harus diperhatikan. “Ciput juga harus diperhatikan dan tidak kalah penting, karena dia ngaruh ke kulit kepala. Pilih ciput yang berrongga dan tidak ketat,” ujar Tika.
Adapun untuk pakaian, tika menyarankan menggunakan pakaian berbahan katun dan rayon. Selain bahannya yang ringan, keduanyajuga dingin ketika dipakai.”Kalau untuk baju, paling enak pakai berbahan rayon karena seratnya bisa menyerap keringat, walaupun mungkin secara look biasa saja dan cenderung lebih mahal,”jelasnya.