Polusi udara kini menjadi fokus pembahasan di berbagai forum, bahkan media sosial. Islam dengan ajaran-ajarannya telah menganjurkan manusia untuk lebih banyak jalan kaki dan mengurangi polusi. Selengkapnya dalam khutbah Jumat berikut.
Khutbah I
ألحَمْدُ للهِ الْمَلِكِ الدَّيَّانِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ سَيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانَ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَتَابِعِيْهِ عَلَى مَرِّ الزَّمَانِ وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمُنَـزَّهُ عَنِ الْجِسْمِيَّةِ وَالْجِهَةِ وَالزَّمَانِ وَالْمَكَانِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ كَانَ خُلُقُهُ الْقُرْآنَ أَمَّا بَعْدُ، عِبَادَ الرَّحْمٰنِ، فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ المَنَّانِ، اَلْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآن : وَلَا تُفْسِدُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلَٰحِهَا وَٱدْعُوهُ خَوْفًا وَطَمَعًا ۚ إِنَّ رَحْمَتَ ٱللَّهِ قَرِيبٌ مِّنَ ٱلْمُحْسِنِينَ
Jamaah Jumat Rahimakumullah
Syukur alhamdulillah kita panjatkan ke hadirat Allah Swt. yang telah memberikan nikmat karunianya kepada kita. Salah satunya ialah berupa nikmat kesehatan sehingga kita bisa bersama hadir dalam pelaksanaan salat Jumat kali ini. Salawat beserta salam semoga tercurah limpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw., Nabi yang mengajarkan umatnya untuk senantiasa hidup dalam kesederhanaan dan tidak berlebihan.
Di awal khutbah ini izinkan kami berwasiat untuk diri kami pribadi dan umumnya untuk para jamaah sekalian agar senantiasa meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah Swt. dengan melaksanakan segala yang diperintahkan dan menjauhi segala yang dilarang.
Jamaah Jumat Rahimakumullah
Sebagai sebuah peringatan bagi kita bahwa bumi kita saat ini sedang tidak baik-baik saja. Efek rumah kaca yang terjadi akibat polusi udara meneybabkan pemanasan global yang menciptakan perubahan iklim yang sangat ekstrim. Sudah sering kita mendengar berita tentang mencairnya gunung es di kutub utara. Kita juga sudah diperingatkan bahwa tidak beberapa lama lagi beberapa kota di dunia ini akan hilang, terendam air laut yang jumlahnya melimpah akibat es kutub yang mencair tadi. Siapakah yang mesti bertanggung jawab atas semuanya? Tentu saja semua manusia tanpa terkecuali.
Dampak polusi udara ini bahkan sudah begitu dekat kita rasakan dalam kehidupan kita sehari-hari. Akhir-akhir ini udara di sekitar kita terasa begitu panas, jika kita keluar dan menengok ke langit, terlihat di hadapan mata kita betapa langit berwarna pekat tertutup oleh polusi udara dari kendaraan bermotor dan pembangkit listrik serta lainnya.
Sudah menjadi tugas kita untuk menyelamatkan bumi ini. Apalagi kita tahu bahwasanya manusia diturunkan ke muka bumi ini adalah sebagai khalifah yang bertugas untuk menciptakan kedamaian di muka bumi ini. Lantas bagaimana kita akan menciptakan kedamaian jika buminya itu sendiri makin lama makin tidak layak untuk dihuni?
Allah sudah memberikan peringatan kepada kita untuk tindak semakin merusak bumi. Dalam Alquran surat al-A’raf Allah berfirman:
وَلَا تُفْسِدُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلَٰحِهَا وَٱدْعُوهُ خَوْفًا وَطَمَعًا ۚ إِنَّ رَحْمَتَ ٱللَّهِ قَرِيبٌ مِّنَ ٱلْمُحْسِنِينَ
Wa lā tufsidụ fil-arḍi ba’da iṣlāḥihā wad’ụhu khaufaw wa ṭama’ā, inna raḥmatallāhi qarībum minal-muḥsinīn
Artinya: “Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik”.
Allah sudah menganugerahkan untuk kita bumi yang layak untuk kita tinggali. Maka menjadi tugas kita bersama untuk menjaga bumi ini.
Jamaah Jumat Rahimakumullah
Lantas apa yang bisa kita lakukan untuk menyelamatkan bumi ini? Salah satu di antaranya ialah dengan membiasakan diri berjalan kaki. Meskipun terdengar sederhana, namun nyatanya rutin berjalan kaki ini bukan hanya menyehatkan tubuh kita namun juga memberikan andil yang cukup signifikan untuk menyelamatkan bumi.
Harus kita akui bahwa semakin lama kita semakin dimanjakan oleh teknologi. Kemana-mana kita selalu ingin menggunakan kendaraan. Jarak jauh atau dekat sudah tidak menjadi pertimbangan lagi. Ke tetangga sebelah saja kadang kita mesti pakai motor. Padahal kita tahu bahwa semakin sering kita menggunakan kendaraan, maka semakin banyak pula polusi yang kita hasilkan yang mencemari bumi ini dan menciptkan pemanasan global. Apalagi baru-baru ini pemerintah mengeluarkan kebijakan menaikkan harga BBM. Itu berarti semakin sering kita menggunakan kendaraan, semakin besar pula pengeluaran kita.
Dari sudut pandang keislaman, ternyata berjalan kaki juga bisa menghasilkan pahala. Rasulullah Saw. juga pernah bersabda dalam hadis riwayat Abu Hurairah Ra.:
كلُّ خطوةٍ يخطوها أحدُكم إلى الصلاةِ يُكْتَبُ لَهُ [ بها ] حسنةٌ ويُمْحَى عنه بِها سَيِّئَةٌ
Artinya: “Setiap langkah menuju tempat sholat (masjid) akan dicatat sebagai kebaikan dan akan menghapus kejelekan.” (HR. Ahmad)
Hadis di atas menjelaskan kepada kita bahwa setiap langkah kaki yang kita ayunkan menuju masjid akan dicatat sebagai sebuah amal baik. Jika hendak diartikan lebih luas lagi, maka lafadz “masjid” di sini tidak terbatas kita maknai secara harfiah saja, namun semua hal baik yang kita tuju dengan berjalan kaki pun masuk dalam kategori ini. Berjalan kaki berbelanja ke warung sebelah untuk keperluan keluarga pun berpahala. Berjalan kaki mengunjungi sanak famili dalam rangka silaturahim pun berpahala. Apapun kebaikan yang kita lakukan maka berjalan kaki menuju pada kebaikan tersebut bisa membuahkan pahala. Jika hal kecil ini bisa kita lakukan secara serempak, maka akan tidak terbatas jumlah energi yang bisa kita hemat sehingga secara perlahan bumi ini bisa kita selamatkan.
Jamaah Jumat Rahimakumullah
Selain berjalan kaki, Islam juga mengajarkan kita untuk tidak boros atau berlebihan dalam segala sesuatu. Allah Swt. bersabda:
إِنَّ ٱلْمُبَذِّرِينَ كَانُوٓا۟ إِخْوَٰنَ ٱلشَّيَٰطِينِ ۖ وَكَانَ ٱلشَّيْطَٰنُ لِرَبِّهِۦ كَفُورًا
Innal-mubażżirīna kānū ikhwānasy-syayāṭīn, wa kānasy-syaiṭānu lirabbihī kafụrā
Artinya: “Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya”.
Terkait dengan upaya penyelamatan kualitas udara di bumi, yang khatib maksudkan ialah jangan sampai kita berlebihan dalam persoalan penggunaan energi. kita bisa melakukan hemat listrik karena kita tahu bahwa sebagian besar listrik kita dibangkitkan dengan energi pembakaran bahan bakar fosil dan batu bara yang menciptakan polusi. Matikan lampu yang tidak perlu. Alat elektronik yang tidak terlalu penting sebaiknya tidak digunakan.
Terakhir, kita juga bisa menyelamatkan kualitas udara di bumi ini dengan menanam banyak pohon dan jangan menebangi terlalu banyak pohon apalagi sampai melakukan penggundulan hutan karena pohon terbukti mampu menyaring udara kotor akibat polusi menjadi oksigen yang dibutuhkan oleh tubuh kita.
Dalam Al-Quran surat Ar-Rahman ayat 55 Allah berfirman:
وَٱلنَّجْمُ وَٱلشَّجَرُ يَسْجُدَانِ
Artinya: “Dan tumbuh-tumbuhan dan pohon-pohonan kedua-duanya tunduk (kepada-Nya).”
Dalam sebuah peperangan, Rasulullah Saw. pernah melarang para sahabat untuk merusak pepohonan yang tumbuh. Dua dalil di atas, yakni ayat yang menyebutkan tentang pohon yang bersujud kepada Allah dan larangan Rasulullah untuk merusak pepohonan bisa kita rasakan hikmahnya sekarang, yakni betapa pentingnya pohon bagi kehidupan di bumi yakni sebagai penetralisir kualitas buruknya udara.
Semoga, dengan langkah-langkah ini akan memberikan efek yang besar bagi peneylamatan bumi yang kita tempati bersama ini. Dan semoga tiap langkah kaki kita saat berjalan kaki dihitung sebagai kebaikan oleh Allah Swt., karena sudah kita niati untuk menyelamatkan bumi.
Khutbah II
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ
Download juga teks khutbah Jumat yang lain di sini.