Akhir-akhir ini polusi udara sudah pada taraf membahayakan. Gedung-gedung di Jakarta yang menjulang, jadi hilang. Penyakit pernapasan menyerang. Lalu bagaimana anjuran Islam? Berikut khutbah Jumat tentang kewajiban menjaga udara bersih.
Khutbah I: Menjaga Udara agar Selalu Bersih adalah Kewajiban Muslim
الحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَطْعَمَنَا هَذَا الطَّعَامَ وَرَزَقَنَا إِيَّاهُ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّيْ وَلَا قُوَّةٍ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ سَيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانَ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَتَابِعِيْهِ عَلَى مَرِّ الزَّمَانِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمُنَـزَّهُ عَنِ الْجِسْمِيَّةِ وَالْجِهَةِ وَالزَّمَانِ وَالْمَكَانِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ كَانَ خُلُقُهُ الْقُرْآنَ . أَمَّا بَعْدُ، عِبَادَ الرَّحْمٰنِ، فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ المَنَّانِ، الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ: ﻭَﻫُﻮَ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﻳُﺮْﺳِﻞُ ﺍﻟﺮِّﻳَﺎﺡَ ﺑُﺸْﺮًﺍ ﺑَﻴْﻦَ ﻳَﺪَﻱْ ﺭَﺣْﻤَﺘِﻪِ
Hadirin sidang Jumat yang Dimuliakan Allah
Ungkapan rasa syukur kita panjatkan kepada Allah Swt. yang telah menghamparkan bagi kita bumi untuk kita tempati. Apalagi kita ditakdirkan tinggal di Indonesia, negeri yang kaya dengan hutan hijau hingga dijuluki sebagai paru-paru dunia. Salawat beserta salam semoga tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw. Utusan Allah pamungkas yang mengajarkan kita untuk hidup bersih, mempertahankan apa yang telah Allah berikan kepada kita dengan merawatnya sebaik mungkin. Dalam kesempatan yang berbahagia ini izinkan kami berwasiat kepada diri kami sendiri khususnya dan umumnya kepada seluruh jamaah agar senantiasa meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah Swt.
Dalam Alquran surat al-A’raaf ayat 57 yang telah kami tuturkan sebelumnya, Allah memberikan penjelasan kepada kita bahwasanya Allah adalah Dzat yang Maha Meniupkan angin yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia yang tinggal di bumi ini. Dalam ayat tersebut disebutkan bahwa angin yang berhembus memberikan kabar gembira akan datangnya hujan yang menjadi rahmat bagi seluruh makhluk di muka bumi. Manfaat yang lain tentu saja bisa kita pahami dengan akal kita bahwa angin atau udara merupakan kebutuhan vital bagi umat manusia karena dengan udara-lah makhluk Allah khususnya manusia bisa bernafas untuk melanjutkan hidupnya. Kebutuhan akan kualitas udara yang baik tentu saja menjadi kebutuhan dasar manusia yang mesti kita penuhi karena bagaimana mungkin kita bisa hidup tenang beribadah jika tak ada udara bersih yang bisa kita hirup.
Hadirin sidang Jumat yang Dimuliakan Allah
Udara yang bersih merupakan salah satu nikmat yang telah Allah berikan kepada kita untuk keberlangsungan kehidupan kita. Sebagai khalifah yang ditugaskan oleh Allah untuk memberikan kemaslahatan bagi kehidupan, sudah sepantasnya apabila kita menjaga agar nikmat Allah berupa udara tersebut bisa kita jaga sebaik mungkin. Apalagi kita bersama ketahui bahwa secara logika, hanya manusia hidup yang bisa melakukan ibadah. Hidupnya manusia bergantung kepada ketersediaan udara yang baik. Oleh karena itu bisa diambil kesimpulan bahwa ketersediaan udara bersih juga menjadi syarat keberlangsungan ibadah kita.
Demikian pentingnya udara bagi kehidupan kita, bahkan sampai Rasulullah Saw. pernah bersabda agar kita hendaknya tidak mencela angin meskipun angin tersebut berhembus terlalu kencang:
لاَ تَسُبُّوا الرِّيحَ
Artinya: ”Janganlah kamu mencaci maki angin.”
Konteks hadis tersebut disampaikan oleh Rasulullah Saw. kepada para sahabat pada saat itu ialah karena beberapa sahabat mencela keberadaan angin yang berhembus terlalu kencang hingga mengganggu mereka. Rasulullah mengingatkan bahwa angin tersebut ialah makhluk ciptaan Allah Swt., dimana tidaklah mungkin Allah menciptakan sesuatu tanpa ada hikmahnya. Hikmah yang dimaksud tersebut kemudian dijelaskan yakni berupa akan hadirnya hujan yang memberikan rahmat bagi semua kehidupan di muka bumi.
Jika hadis diatas kita pahami lebih luas, maka akan kita temukan bahwa jika mencela angin saja tidak diperbolehkan, apalagi jika kita merusaknya.
Hadirin sidang Jumat yang Dimuliakan Allah
Namun sayangnya, manusia kerap kali lupa atas nikmat yang telah Allah berikan secara berlimpah tersebut. Terdapat banyak sekali ayat dalam Alquran yang menyuruh manusia untuk menjaga lingkungan, namun sayangnya manusia malah merusak lingkungan tersebut. Salah satu diantaranya ialah dengan mencemari udara.
Padahal, Allah Swt. telah memberikan peringatan kepada kita agar jangan sampai berbuat kerusakan:
كُلُوا۟ وَٱشْرَبُوا۟ مِن رِّزْقِ ٱللَّهِ وَلَا تَعْثَوْا۟ فِى ٱلْأَرْضِ مُفْسِدِينَ
kulụ wasyrabụ mir rizqillāhi wa lā ta’ṡau fil-arḍi mufsidīn
Artinya: “Makan dan minumlah rezeki (yang diberikan) Allah, dan janganlah kamu berkeliaran di muka bumi dengan berbuat kerusakan”.
Sebagaimana yang telah kita rasakan akhir-akhir ini, di berbagai tempat di Indonesia, langit terlihat begitu keruh akibat dari polusi yang ditimbulkan oleh tingkah polah manusia. Polusi tersebut tentu sangat merugikan kita. Udara yang kita hirup menjadi tidak sehat dan menyebabkan berbagai macam penyakit paru-paru seperti ISPA, radang tenggorokan, asma, dan lain sebagainya. Terasa perih di mata dan membuat kita cepat lemas.
Polusi juga mengakibatkan terjadinya pemanasan global yang memiliki efek jangka panjang. Sesungguhnya telah banyak kita rasakan akibat dari pemanasan global. Sering kita merasakan cuaca panas yang luar biasa. Kekeringan kerap terjadi dimana-mana yang tentunya membuat lahan pertanian tidak bisa ditanami. Di beberapa wilayah bahkan cuaca panas ini mampu melelehkan aspal jalanan.
Nampak sekali bumi yang kita tempati jadi menderita akibat pemanasan global ini. Padahal kitalah, bangsa manusia yang telah ditugaskan untuk menjadi khalifah di muka bumi ini. Menjadi khalifah berarti memegang amanah untuk menciptakan kedamaian dan ketentraman. Bagaimana akan damai dan tentram jika bumi menjadi semakin tidak layak untuk kita huni. Semuanya berpulang pada kesalahan kita.
Hadirin sidang Jumat yang Dimuliakan Allah
Lantas apa yang bisa kita lakukan untuk menyelamatkan udara di bumi ini? Sesungguhnya ada banyak hal yang bisa kita lakukan:
Pertama, kita bisa melakukan hemat listrik karena kita tahu bahwa sebagian besar listrik kita dibangkitkan dengan energi pembakaran bahan bakar fosil dan batu bara yang menciptakan polusi. Matikan lampu yang tidak perlu. Alat elektronik yang tidak terlalu penting sebaiknya tidak digunakan.
Kedua, kita juga bisa menekan polusi udara dengan jalan tidak terlalu sering menggunakan kendaran bermotor pribadi. Intinya, hidup hemat, tidak boros dan jangan malas bergerak karena dengan bergerak justru tubuh kita pun akan menjadi semakin sehat.
Ketiga, menanam banyak pohon dan jangan menebangi terlalu banyak pohon apalagi sampai melakukan penggundulan hutan karena pohon terbukti mampu menyaring udara kotor akibat polusi menjadi oksigen yang dibutuhkan oleh tubuh kita.
Semoga bumi kita kembali ke keadaan yang asri dan terus bisa menjadi tempat tinggal yang layak untuk anak cucu kita kelak. Amin Ya Rabbal ‘Alamin.
Khutbah II
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ
Baca juga teks khutbah Jumat lain di sini