Khutbah Jumat: Jalan Kaki, Bakti Pada Ilahi, Selamatkan Bumi

Khutbah Jumat: Jalan Kaki, Bakti Pada Ilahi, Selamatkan Bumi

Jalan kaki itu, selain sehat, juga dapat pahala, bahkan sekaligus menyelamatkan bumi.

Khutbah Jumat: Jalan Kaki, Bakti Pada Ilahi, Selamatkan Bumi

Rasulullah Saw. menganjurkan kita untuk jalan kaki, bahkan perjalanan orang yang melakukan kebaikan terhitung pahala. Selain itu, jalan kaki juga menyelamatkan bumi dari kerusakan. Simak khutbah Jumat berikut!

Khutbah I: Jalan Kaki, Bakti Pada Ilahi, Selamatkan Bumi 

الحَمْدُ للهِ الَّذِيْ جَعَلَنَا في جِسْمِنَا قُوَّةً. وَرَزَقَنَا إِيَّاهُ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّيْ وَلَا قُوَّةٍ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ سَيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانَ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَتَابِعِيْهِ عَلَى مَرِّ الزَّمَانِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمُنَـزَّهُ عَنِ الْجِسْمِيَّةِ وَالْجِهَةِ وَالزَّمَانِ وَالْمَكَانِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ كَانَ خُلُقُهُ الْقُرْآنَ . أَمَّا بَعْدُ، عِبَادَ الرَّحْمٰنِ، فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ المَنَّانِ، الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ: وَأَنفِقُوا۟ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ وَلَا تُلْقُوا۟ بِأَيْدِيكُمْ إِلَى ٱلتَّهْلُكَةِ ۛ وَأَحْسِنُوٓا۟ ۛ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلْمُحْسِنِينَ

Hadirin sidang Jumat Rahimakumullah

Rangkaian rasa syukur, selayaknya kita panjatkan kepada Allah Swt. yang telah memberikan banyak sekali kenikmatan kepada kita. Salah satunya ialah kenikmatan sehat. Dengan kesehatan yang kita miliki, kita dapat melaksanakan ibadah dengan baik, mampu menjalankan aktivitas sehari-hari dengan baik, dan memiliki kelapangan yang luas untuk berkumpul bersama orang-orang yang kita cintai.

Salawat beserta salam semoga terlimpahkan kepada Nabi Muhammad Saw. Nabi yang menjadi suri tauladan bagi kita, yang mengajarkan kepada kita pentingnya menjaga kesehatan. Izinkan dalam kesempatan kali ini, kami berwasiat untuk diri kami sendiri khususnya, dan umumnya kepada seluruh jamaah agar senantiasa meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah Swt.

Hadirin sidang Jumat Rahimakumullah

Dalam Al-Quran surat ayat 195 yang telah kami bacakan, Allah Swt. memberikan instruksi kepada kita agar jangan menjatuhkan diri kita dalam kebinasaan serta senantiasa berbuat baik. Instruksi Allah ini bisa kita pahami dari beragam sisi. Satu sisi, dengan ayat ini Allah mengingatkan kepada kita agar jangan berbuat dosa, jangan melakukan apa-apa yang telah Allah haramkan dan sebaliknya perbanyak melaksanakan kewajiban yang telah Allah perintahkan. Di sisi yang lain, ayat ini juga bisa kita pahami sebagai pengingat bagi kita agar jangan membahayakan diri kita secara medis. Artinya, jangan merusak kesehatan kita dan senantiasa melakukan apa-apa yang bisa meningkatkan kesehatan kita seperti makan makanan yang baik, pola hidup sehat dan rajin beraktifitas fisik.

Perintah Allah agar kita menjaga kesehatan juga bisa kita simak pada Al-Quran surat al-Maidah ayat 88:

وَكُلُوا۟ مِمَّا رَزَقَكُمُ ٱللَّهُ حَلَٰلًا طَيِّبًا ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ٱلَّذِىٓ أَنتُم بِهِۦ مُؤْمِنُونَ

Wa kulụ mimmā razaqakumullāhu ḥalālan ṭayyibaw wattaqullāhallażī antum bihī mu`minụn

Artinya: “Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya”.

Secara tekstual, pada ayat tersebut Allah mempersilahkan kita untuk makan makanan yang halal dan baik. Baik yang dimaksud disini ialah enak lagi menyehatkan. Jika kita memahamainya dengan lebih luas lagi, maka ayat itu juga bisa dipahami sebagai perintah untuk melaksanakan pola hidup sehat yakni dengan makan yang baik serta rajin berolahraga atau beraktifitas fisik karena itu bisa membakar kalori yang terserap dari makanan yang kita konsumsi.

Hadirin sidang Jumat Rahimakumullah

Rasulullah Saw. yang menjadi suri tauladan bagi kita juga memberikan pelajaran yang sangat banyak kepada kita untuk selalu menjaga kesehatan. Kehidupan Rasulullah sebagaimana diceritakan oleh istri maupun sahabat beliau adalah kehidupan yang senantiasa menerapkan pola hidup sehat. Beliau mengatur pola makan dengan komposisi mengosongkan 1/3 dari perut dan jangan sampai kekenyangan. Beliau juga rajin melaksanakan aktifitas fisik yang itu sangat menyehatkan. Dalam sebuah riwayat Rasulullah bersabda:

ما مَلأ آدميٌّ وعاءً شَرًّا مِن بَطنٍ حَسْبُكَ يا بْنَ آدَمَ لُقيمات يُقِمْنَ صُلبَكَ، فإنْ كان لابُدَّ فَثُلُثٌ طَعامٌ وثُلُثٌ شَرابٌ وثُلُثٌ نَفَسٌ

Mā mala’a Ādmiyyun wi’ā’an syarran min bathanin hasbuka yabna Ādam luqaimātun yuqimna shulbaka, fa in kāna lā budda fa tsulutsun tha’am, wa tsulutsun syarāb wa tsulutsun nafs.

Artinya: “Tidaklah anak Adam memenuhi wadah yang lebih buruk dari perut, cukup baginya beberapa suapan yang menegakkan tulang punggungnya, apabila tidak mampu maka sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumnya, dan sepertiga untuk nafasnya.” (HR. At-Tirmidzi: 2380, Ibnu Majah: 3349.)

Bukti bahwa Rasulullah sehat bisa kita simak dalam riwayat tentang keromantisan Rasulullah dengan salah satu istri beliau yakni Aisyah Ra. diceritakan bahwa Rasulullah pernah mengajak Aisyah Ra. lomba lari. Sekali beliau membiarkan Aisyah Ra. menang dan di kesempatan yang lain beliau yang menang. Kemenangan Rasulullah dalam lomba lari dengan istri beliau yang notabenenya lebih muda secara usia menunjukkan betapa Rasulullah memiliki kondisi fisik yang prima.

Kesehatan dan kebugaran Rasulullah ini juga terbukti mampu menjadi alat dakwah yang cukup efektif. Salah seorang pegulat paling juara dari suku Quraisy yakni Rukanah pernah menantang Rasulullah bergulat. Secara mutlak, Rasulullah menang sebanyak 3 kali. Hal ini kemudian mendorong Rukanah untuk masuk Islam.

Sedemikian pentingnya perihal kesehatan ini, hingga Rasulullah Saw. pernah bersabda:

نِعْمَتانِ مَغْبُونٌ فِيهِما كَثِيرٌ مِنَ النّاسِ: الصِّحَّةُ والفَراغُ

Ni’matāni maghbūnun fīhimā katsīrun minan nās: as-shihhah wal faragh

“Dua kenikmatan yang sering dilupakan oleh kebanyakan manusia adalah kesehatan dan waktu luang.” (HR. Al-Bukhari: 6412, at-Tirmidzi: 2304, Ibnu Majah: 4170)

Hadirin sidang Jumat Rahimakumullah

Maka sebagai umat Nabi Muhammad Saw., sudah sepantasnya jika kita senantiasa melakukan aktifitas fisik sebagai bagian dari menjaga kesehatan. Salah satu yang bisa kita lakukan adalah sangat simpel sekali, yakni memperbanyak jalan kaki. Meskipun terdengar sepele, namun dalam aktifitas jalan kaki terdapat banyak sekali manfaat yang bisa kita ambil. Bukan hanya dari sisi kesehatan, namun bahkan berjalan kaki pun ternyata berpahala.

Dikisahkan ada sekelompok Sahabat Nabi dari Bani Salamah. Mereka tinggal di pinggiran kota Madinah. Karena merasa jauh dengan Masjid Nabawi, ia berniat untuk pindah ke lokasi yang lebih dekat dengan Masjid. Selain agar semakin dekat dengan lokasi ibadah, juga agar bisa semakin dekat dengan Rasulullah Saw. yang memang tinggal bersebelahan dengan masjid.

Hal ini kemudian menjadi penyebab (asbabun nuzul) turunnya ayat ke 12 dari surat Yasin:

إِنَّا نَحْنُ نُحْىِ ٱلْمَوْتَىٰ وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوا۟ وَءَاثَٰرَهُمْ ۚ وَكُلَّ شَىْءٍ أَحْصَيْنَٰهُ فِىٓ إِمَامٍ مُّبِينٍ

Innā naḥnu nuḥyil-mautā wa naktubu mā qaddamụ wa āṡārahum, wa kulla syai`in aḥṣaināhu fī imāmim mubīn

Artinya: “Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab Induk yang nyata (Lauh Mahfuzh)”.

Setelah mengetahui bahwasanya bekas-bekas langkah kaki yang mereka tinggalkan saat berjalan menuju masjid itu dihitung sebagai kebaikan yang bisa menjadi pemberat timbangan amal di akhirat, akhirnya Bani Salamah tidak jadi pindah.

Rasulullah Saw. juga pernah bersabda dalam hadis riwayat Abu Hurairah Ra.:

  كلُّ خطوةٍ يخطوها أحدُكم إلى الصلاةِ يُكْتَبُ لَهُ [ بها ] حسنةٌ ويُمْحَى عنه بِها سَيِّئَةٌ

Kullu khatwatin yahthūhā ahadukum ilā al-sholāh, yuktabu lahu (bihā) hasanatun wa yumhā anhu sayyi’atun.

Artinya: “Setiap langkah menuju tempat sholat (masjid) akan dicatat sebagai kebaikan dan akan menghapus kejelekan.” (HR. Ahmad)

Masjid yang dimaksud di sini bisa kita artikan secara luas. Bukan hanya ketika seseorang berjalan kaki menuju masjid saja yang dicatat sebagai pahala, namun juga pada setiap langkah menuju kebaikan pun berpotensi mendapatkan pahala.

Hadirin sidang Jumat Rahimakumullah

Selain menyehatkan dan berpahala. Hal lain yang dijadikan pertimbangan mengapa jalan kaki itu sangat baik ialah dengan sering berjalan kaki berarti kita meminimalisir penggunaan kendaraan bermotor milik pribadi. Kita tahu, bahwa semakin sering kita menggunakan transportasi pribadi, berarti kita menambah jumlah polusi asap dari kendaraan yang kita pakai.

Harus kita akui bersama bahwa akhir-akhir ini kita sangat manja sekali. Terlalu malas melakukan jalan kaki. Sekadar pergi berbelanja ke warung sebelah saja kita menggunakan sepeda motor. Jauh sedikit kita menggunakan mobil. Tanpa sadar, kita semakin menambah jumlah polusi udara kita.

Udara panas yang terjadi saat ini merupakan dampak dari kebiasaan kita yang sering menggunakan kendaraan pribadi daripada jalan kaki, meskipun ke tempat yang dekat dan bisa dijangkau dengan jalan kaki. Bisa jadi panas dan polusi yang terjadi saat ini merupakan sumbangan kita beberapa tahun belakangan ini. Jika kita lanjutkan kebiasaan buruk kita, maka semakin hari semakin banyak polusi di sekitar kita, semakin panas juga bumi kita, dan pada akhirnya meninggalkan warisan yang buruk pada anak cucu kita kelak. Naudzubillah min dzalik.

Oleh karena itu, para hadirin Jamaah sekalian, membiasakan jalan kaki bisa kita jadikan sebagai upaya kita untuk menjaga keselamatan bumi kita dari pemanasan global yang semakin hari semakin parah, sekaligus meninggalkan warisan yang baik untuk keturunan kita.

Semoga kita semoga senantiasa diberikan keteguhan kaki untuk menjaga kesehatan kita dan semoga bumi yang kita tempati ini bisa menjadi semakin asri, dan tiap langkah kaki kita dihitung oleh Allah Swt. sebagai kebaikan karena diniati untuk menyelamatkan bumi.

Khutbah II

 اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ

(Download pdf)

Baca juga teks khutbah Jumat yang lain di sini.

Download teks khutbah Jumat yang lain di sini.