Allah tidak pernah memberi kita kecuali yang terbaik. Dia adalah sumber kebaikan, maka tak ada yang keluar dari-Nya kecuali yang terbaik. Memang terkadang Allah tidak memberi apa yang kita minta, namun ketahuilah itu semua karena Dia sedang mempersiapkan yang lebih baik dari yang kita inginkan.
وَعَسَى أَن تَكْرَهُواْ شَيْئاً وَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ وَعَسَى أَن تُحِبُّواْ شَيْئاً وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ وَاللّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لاَ تَعْلَمُونَ -٢١٦-
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah Mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”
(Al-Baqoroh 216)
Ketika Nabi Musa dilempar ke sungai oleh ibunya sampailah bayi itu ke istana Fir’aun. Seketika itu, muncul kecintaan keluarga Fir’aun kepada bayi suci itu. Setelah itu Fir’aun mengumumkan sayembara untuk siapa yang bisa menyusui Musa. Para wanita pun mengantri untuk memenangkan sayembara itu. Namun Allah swt mengharamkan air susu para wanita mesir saat itu untuk diminum oleh Musa. Allah haramkan sehingga semua wanita itu tidak mampu untuk menyusuinya dan bayi itu selalu menolak disusui oleh mereka.
وَحَرَّمْنَا عَلَيْهِ الْمَرَاضِعَ -١٢-
“Dan Kami Cegah dia (Musa) menyusu kepada perempuan-perempuan yang mau menyusui(nya)”
(Al Qashas 12)
Diharamkannya air susu para wanita itu untuk Musa bukan berarti Allah tidak ingin memberi Musa, namun Allah ingin memberi yang lebih baik dari seluruh wanita itu. Allah ingin mengembalikan Musa pada ibunya sehingga hanya ibunya yang bisa menyusui Musa.
Banyak permintaan kita yang belum Allah kabulkan. Hal itu bukan karena Allah tidak mau mengabulkan keinginan kita tapi karena DIa ingin memberi yang lebih baik untuk hambanya. Pelajaran ini perlu direnungkan karena akhir-akhir ini banyak orang yang stres dan putus asa. Jika kita selalu yakin bahwa Allah selalu memberi yang terbaik maka hidup kita akan tenang dalam keadaan apapun.