Khalifah Al-Ma’mun dan Kuda Kesayangannya dari Baghdad

Khalifah Al-Ma’mun dan Kuda Kesayangannya dari Baghdad

kisah dari Khalifah Al Mamun dengan kuda ini membuat kita tersenyum

Khalifah Al-Ma’mun dan Kuda Kesayangannya dari Baghdad

Alkisah, Khalifah Al-Ma’mun dari Baghdad mempunyai seekor kuda yang sangat bagus. Seorang pedagang bernama Omah begitu terkesan ketika melihat kuda sang khalifah. Ia pun berminat untuk membelinya. Kepada sang khalifah, ia menawarkan seluruh unta miliknya untuk dibarter dengan kuda itu. Namun Al-Ma’mun menolaknya. Pelbagai tawaran lain coba diajukan Omah, tetapi Al-Ma’mun tetap tidak mau berpisah dengan kuda kesayangannya itu. Omah tentu merasa kesal dan marah. Ia pun berniat merebut kuda itu dengan cara licik dan mulai memikirkan strateginya.

Omah tahu bahwa Al-Ma’mun biasa menunggangi kudanya di sepanjang jalan yang sepi di pinggiran kota. Omah lalu menyamar menjadi seorang pengemis miskin yang sakit keras. Ia berbaring di pinggir jalan yang biasa dilalui Al-Ma’mun. Al-Ma’mun sendiri adalah khalifah yang baik hati. Tergerak oleh belas kasihan ketika melihat pengemis itu, ia menawarkan bantuan untuk membawanya ke tabib.

Pengemis itu berkata, “Aku sudah tidak makan berhari-hari sehingga aku tidak kuat lagi untuk berdiri.” Al-Ma’mun turun dari kudanya, mengangkat pengemis miskin yang sakit itu dengan sangat hati-hati ke punggung kudanya. Begitu duduk di punggung kuda itu, Omah segera memacu kuda itu sekencang-kencangnya. Al-Ma’mun terkejut dan berusaha lari untuk mengejarnya sambil berteriak supaya ia berhenti.

Ketika sudah merasa cukup jauh dari jangkauan Al-Ma’mun, Omah pun berhenti dan berbalik. Al-Ma’mun berteriak, “Kamu sudah mencuri kuda kesayanganku, Saudara! Ambil saja kuda itu. Tapi, aku punya satu permintaan yang tolong kaupenuhi!”

Omah berteriak balik, “Apa itu?”

Al-Ma’mun berseru, “Jangan kamu ceritakan pada siapapun bagaimana caramu mendapatkan kuda itu!”

Omah dengan heran bertanya, “Itu mudah sekali, baiklah. Tapi, kenapa?”

Al-Ma’mun menjawab, “Sebab bila suatu hari nanti, ada orang yang sungguh-sungguh miskin dan sakit berbaring di pinggir jalan ini, kalau kauceritakan kelicikanmu itu, tidak akan ada orang yang mau menolongnya.”

 

Sumber: Anthony de Mello, SJ, The Prayer of the Frog, (Gujarat: Gujarat Sahitya Prakash, 2003).