Ketua Ansor NU Yaqut Cholil Qoumas atau biasa dipanggil Gus Yaqut mengajak seluruh warga khususnya anggota Ansor dan Banser untuk merangkul eks-anggota HTI seiring dibubarkannya organisasi tersebut oleh pemerintah lewat Perppu No. 2/2017. Dalam komunikasi dengan Redaksi Islami[dot]co Gus Tutut menjelaskan pentingnya merangkul anggota HTI untuk diajak kembali diskusi dan menerima Pancasila dan mencintai NKRI demi kedamaian bersama di masa yang akan datang.
Mengingat sejumlah insiden yang pernah terjadi antara Banser dan HTI dan juga beredarnya dokumen tidak jelas berisi daftar pengurus HTI, Gus Tutut menyerukan Ansor dan Banser di seluruh Indonesia untuk tidak memusuhi eks anggota Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), waspada atas provokasi pihak-pihak yang tidak jelas dan tidak terjebak dalam tindakan yang membahayakan jiwa para anggota HTI.
“Jangan dimusuhi, nggak boleh. Saya meminta seluruh anggota Ansor dan Banser untuk merangkul mereka, kembali ke Ibu Pertiwi, bersama-sama memperkuat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tegak berdiri, membangun negara tercinta ini,” tegas Gus Yaqut.
Menurut Gus Yaqut, para eks HTI adalah saudara seiman, saudara se-ukhuwah Islamiyah sehingga wajib hukumnya untuk tidak dimusuhi atau dikucilkan. “Terhadap yang berbeda keyakinan saja kita menghormati, menjalin silaturahmi yang baik, apalagi ini saudara sesama muslim. Wajib hukumnya,” katanya. Dukungan Ansor atas pembubaran HTI tak lain adalah demi kedamaian bersama dan agar bangsa Indonesia tidak terjebak dalam konflik politik-ideologis seperti di Syria sejak ISIS mendeklarasikan khilafah, bukan karena kebencian terhadap anggota-anggotanya.
“Sejak awal kami memang meminta pemerintah membubarkan HTI karena dengan jelas gerakan mereka membahayakan NKRI, bertentangan dengan dasar negara Pancasila dan UUD 1945. Pancasila dan NKRI sudah final, tidak boleh diganggu gugat,” tandasnya.
Dan seiring keputusan tersebut, Gus Yaqut menginstruksikan seluruh anggota Ansor dan Banser untuk mengawal keputusan pemerintah yang membubarkan HTI.
“Ansor dan Banser harus bersinergi dengan seluruh komponen masyarakat mengawal langkah pemerintah tersebut. Namun, tetap dalam koridor hukum. Serahkan semua kepada yang berwajib, tidak boleh bergerak sendiri. Tetap satu barisan satu komando,” kata Gus Yaqut. [SA]