Habib Ali Zainal Abidin al-Jufri mengisi lawatannya ke Indonesia dengan berkunjung ke beberapa ulama dan habaib. Salah satu kunjungan beliau yang sangat menarik adalah saat bertemu dengan Quraish Shihab di kediamannya.
Dalam video yang didapatkan redaksi Islamidotco, terlihat Habib Ali al-Jufri duduk di samping kanan Quraish Shihab. Penulis tafsir al-Misbah tersebut membacakan doa setelah majelis. Pemandangan yang jarang sekali ditemukan, mengingat ayah Nasywa Shihab ini jarang sekali mau memimpin doa.
Selepas doa, Habib Ali al-Jufri kemudian meminta Quraish Shihab untuk minum terlebih dahulu. Habib Ali mengambil segelas air kemudian menyerahkannya kepada mufassir kenamaan Indonesia tersebut.
Hal seperti ini lumrah terjadi jika ada pertemuan para ulama. Terlebih jika ada dua ulama yang hadir. Biasanya salah satunya meminta berkah dengan mengambil sisa minuman dari ulama yang pertama kali minum. Dalam situasi seperti inilah biasanya dua ulama tersebut saling mempersilahkan untuk minum terlebih dahulu.
Melihat Habib Ali menyerahkan minuman, Quraish Shihab menolak dengan halus, meminta sang tamu untuk minum terlebih dahulu.
“Saya mengambil pelajaran dari Habib Abdul Qadir bil Faqih bahwa beliau tidak minum terlebih dahulu (saat ada tamu),” ujar Quraish Shihab.
“Tidak apa-apa, minum saja. Anda tidak minum?” balas Habib Ali seolah tidak ingin menyerah.
Quraish Shihab lalu meminta Habib Ali untuk minum terlebih dahulu, karena pendiri Tabah Foundation ini merupakan tamu, sedangkan tamu harus dimuliakan dan didahulukan.
“Tidak, minumlah dulu. (Seyogyanya) tamu minum lebih dahulu (sebelum tuan rumah),” sanggah Quraish Shihab.
Keduanya kemudian berdebat siapa yang lebih dahulu minum dengan menyampaikan beberapa argumen menarik. Habib Ali al-Jufri menilai bahwa yang harus minum pertama kali adalah orang yang lebih tua, sebagai penghormatan dari yang lebih muda.
Sedangkan Quraish Shihab menyebut yang lebih muda seharusnya minum terlebih dahulu, dengan dalih Rasulullah SAW selalu mendahulukan dan menghormati hak bagi yang lebih muda dari pada orang yang lebih tua.
“An-Nabi, yastalimu as-saghir alal kabir fil huquq,” ujar Quraish Shihab.
Habib Ali kemudian membalas argumen Quraish Shihab dengan dalih bahwa bagian dari sunnah adalah tuan rumah mencicipi makanannya terlebih dahulu, agar tamunya merasa nyaman.
Agar tidak memperpanjang perdebatan, Quraish Shihab pun mengambil gelas yang disodorkan dan minum terlebih dahulu. Usai diminum, gelas itu diambil kembali oleh Habib Ali dan ia minum sisa minuman pendiri Baitul Quran ini dari wadah yang sama.
Beginilah jika dua ulama hebat dan tawadhu’ bertemu. Menyaksikan pertemuannya adalah pelajaran yang sangat berharga. Keduanya tidak ingin dimuliakan, malah ingin memuliakan; selalu merasa rendah hati dan ingin mendapatkan keberkahan dari orang lain. (AN)
Wallahu a’lam.
Lihat postingan ini di Instagram