Islami.co, (Haji 2024) – Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan tantangan yang dihadapi oleh petugas pada penyelenggaraan haji 2024 adalah lahan.
“Space tentu saja. Tantangan pertama itu ruang yang memang serba terbatas, di Muzdalifah yang sudah terbatas,” ungkap pria yang akrab disapa Gus Men itu saat memberikan keterangannya kepada Media Center Haji di Madinah, Jumat (21/6/2024).
“Kemudian sekarang dibangun toilet-toilet baru yang memakan tempat lebih dari dua hektar, kemudian di Mina jamaah bertambah banyak, tetapi kapasitas juga tidak bertambah, sehingga mau tidak mau akan terjadi kepadatan. Tantangannya di situ saya kira,” sambungnya.
Selain lahan yang terbatas, tantangan penyelenggaraan haji 2024 lainnya menurut Gus Men adalah kesehatan jemaah haji.
“Selain itu tentu juga kesehatan ya, dari sisi kesehatan ini juga penting. Tahun-tahun sebelumnya kita tidak memperlakukan istithaah kesehatan sebagai syarat untuk melakukan pelunasan,” katanya.
Namun pada 2024, Kemenag menerapkan istitha’ah kesehatan sebagai syarat untuk melakukan pelunasan bagi jemaah.
“Jadi jamaah harus sehat dulu, baru kemudian melunasi.
“Alhamdulillah ini juga bisa menekan angka wafatnya jamaah yang ada di prosesi haji ini,” sambungnya.
Beberapa hal tersebutlah yang menurut Gus Men selalu menjadi ikhtiar Kemenag dalam memberikan layanan terbaik bagi jemaah haji Indonesia.
“Saya kira beberapa hal ini selalu kita ikutiarkan sebagai bagian dari usaha untuk meningkatkan layanan kepada jemaah haji Indonesia,” tutupnya.
Sebagai informasi, puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) telah dilaksanakan sejak 8-13 zulhijjah atau 13-18 Juni 2024.
Hingga berita ini diturunkan, berdasarkan data Sistem Komputerisasi dan Informasi Haji Terpadu (Siskohat) yang dilihat pada Jumat (21/6/2024) pada pukul 19.45 Waktu Arab Saudi (Was), sebanyak 215 jemaah haji Indonesia syahid di Tanah Suci. Dibandingkan dengan tahun 2023, angka ini cenderung menurun.
Sebagai informasi, pada hari yang sama di tahun 2023, jumlah jemaah haji yang syahid sebanyak 343 jemaah.
Editor: M. Naufal Hisyam