Kenakan Sarung dan Kopiah, Para Santri Ikuti CFD Bershalawat Bareng Sabyan

Kenakan Sarung dan Kopiah, Para Santri Ikuti CFD Bershalawat Bareng Sabyan

Kenakan Sarung dan Kopiah, Para Santri Ikuti CFD Bershalawat Bareng Sabyan

Ribuan santri dari berbagai pesantren di sekitar Jakarta mengikuti Car Free Day (CFD) Bershalawat dalam rangka menyambut Hari Santri 2018 pada 22 Oktober mendatang. Kegiatan yang digelar oleh Kementerian Agama ini semakin meriah lantaran disemarakkan oleh penampilan Sabyan Gambus, grup musik yang kini sedang populer dengan lagu-lagu shalawat.

Bersama sang vokalis Nissa dan para personilnya, para pesera CFD berjalan santri dari depan kantor Kemenag, Jl. MH. Thamrin, Jakarta Pusat, pada Minggu (12/08) pagi, sambil mengumandangkan shalawat menuju panggung utama di jalan Sudirman.

Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Ahmad Zayadi mengatakan maksud dari CFD Bershalawat ini, Kemenag hendak mengenalkan bahwa Hari Santri tidak hanya milik kalangan pesantren namun juga milik masyarakat luas, lantaran sumbangsih santri yang konsisten ikutserta merebut, menjaga dan merawat kemerdekaan Indonesia.

“Karena para kiai sejak dulu mengajarkan bahwa cinta tanah air sebagian dari iman,” tutur Zayadi yang memberikan sambutan sebelum Sabyan tampil.

Selain itu, lanjut Zayadi, pihak panitia juga ingin menyebarluaskan tema Hari Santri 2018 yang bertajuk “Bersama Santri, Damailah Negeri.” Isu perdamaian diangkat sebagai respon kondisi bangsa yan sedang menghadapi berbagai persoalan, seperti maraknya hoaks, ujaran kebencian, propaganda kekerasan, hingga terorisme.

Baginya, tema hari santri tahun 2018 ini senada dengan semangat perdamaian sebagaimana kandungan lagu-lagu yang dipopulerkan oleh Sabyan.

“Hari Santri tahun ini merupakan momentum untuk mempertegas peran santri sebagai ‘pionir perdamaian’ yang berorientasi pada spirit moderasi Islam. Dengan karakter kalangan pesantren yang moderat, toleran, dan komitmen cinta tanah air, diharapkan para santri semakin vokal untuk menyuarakan dan meneladankan hidup damai di tengah-tengah keragaman masyarakat Indonesia,” terangnya.

CFD Bershalawat ini semakin menarik lantaran peserta santri yang laki-laki mengenakan sarung dan peci, yang merupakan identitas khas orang-orang pesantren. Tidak hanya kalangan santri, ribuan warga yang sedang menjalani CFD juga ikut merapat ke dekat panggung utama untuk melantunkan shalawat yang dibawakan oleh Nissa Sabyan.