Kata Al-Ghazali tentang Iman di Hatimu

Kata Al-Ghazali tentang Iman di Hatimu

Kutipan Indah tentang iman dari Imam Ghozali

Kata Al-Ghazali tentang Iman di Hatimu
iman

Abu Hamid Al-Ghazali (w. 1111 M) dalam autobiografinya, al-Munqidz min ad-Dhalal, menulis:

ان العلم اليقيني هو الذي ينكشف فيه المعلوم انكشافا لا يبقى معه ريب … مقارنة لو تحدى بإظهار بطلانه مثلاً من يقلب الحجر ذهباً والعصا ثعبانا ، لم يروث ذلك شكاً وإنكاراً ، فإني إذا علمت أن العشرة أكثر من الثلاثة ، فلو قال لي قائل : لا بل الثلاثة أكثر ، بدليل أني أقلب هذه العصا ثعباناً ، وقلبها لم أشك بسببه في معرفتي ، ولم يحصل لي منه إلا التعجب من كيفية قدرته عليه ثم علمت أن كل ما لا أتيقنه هذا النوع من اليقين ، فهو علم لا ثقة به

“Ilmu yaqini ialah pengetahuan yang tersingkap tanpa menyisakan ragu, hingga kalau ia ditantang untuk tertampakkan kesalahannya oleh, misalnya, orang yang bisa mengubah batu menjadi emas atau tongkat menjadi ular, maka hal itu tak menyisakan ragu dan ingkar.

Maka aku, saat yakin bahwa 10 lebih dari 3, lalu ada orang berkata padaku, 3 lebih besar dari 10 dengan alasan bisa mengubah tongkat jadi ular, dan ia berhasil mengubahnya, aku tetap tak meragukan keyakinanku lantaran adanya (keajaiban) itu. Tiada terjadi padaku kecuali hanya takjub pada kemampuannya mengubah tongkat jadi ular. Lalu aku tahu, bahwa setiap pengetahuan yang tak aku yakini dengan cara ini, maka ia adalah ilmu yang tak terpercaya.”